surabayaupdate.com
INDEKS

DELAPAN BELAS BANDIT JALANAN TERTANGKAP

Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya AKBP Sumaryono bersama 18 bandit jalanan yang tertangkap.
Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya AKBP Sumaryono bersama 18 bandit jalanan yang tertangkap.

SURABAYA (SurabayaUpdate) – Delapan belas bandit jalanan yang selama ini berkeliaran di jalanan kota Surabaya akhirnya tertangkap. Para bandit jalanan yang tertangkap tim Crime Hunter Polrestabes Surabaya ini diidentifikasi berasal dari beberapa kelompok kriminal yang selama ini sangat meresahkan masyarakat.

Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya, AKBP. Sumaryono mengatakan, berdasarkan analisa kriminal yang dilakukan Satuan Reserse Kriminal Polrestabes Surabaya, dalam kurun waktu 1 bulan terakhir, tingkat kriminalitas di Kota Surabaya meningkat tajam.

“Dari data yang kami miliki, selama kurun waktu 1 bulan itu, terjadi 26 kasus perampasan di Kota Surabaya. Dalam mencari calon korbannya, kelompok kriminal itu selalu berkelompok. Para bandit jalanan tersebut, selalu mobile sambil terus mempelajari situasi sebelum mereka beraksi, “ ungkap Sumaryono.

Modus operandi yang selalu digunakan para penjahat jalanan itu adalah, mencari korbannya khususnya di tengah malam. Begitu dirasa sepi, kawanan penjahat jalanan itu baru melancarkan aksinya. Kelompok kriminal itu tidak segan-segan melukai korbannya jika korbannya melakukan perlawanan.

“Jumlah masing-masing kelompok itu biasanya 5 sampai 12 orang. Mereka itu mempunyai tugas sendiri-sendiri. Sasaran mereka biasanya korban yang sedang mengendarai kendaraannya seorang diri dan melintas di wilayah yang sepi, “ papar Sumaryono.

Untuk mengelabui korbannya, modus yang paling sering digunakan adalah menanyakan alamat kepada calon korbannya. Begitu situasi memungkinkan, kawanan bandit jalanan itu baru beraksi. Selain itu, modus lain yang biasa digunakan adalah pura-pura menuduh calon korbannya itu, sudah menabrak salah satu anggota keluarga mereka.

“Rata-rata para pelaku yang sudah tertangkap ini masih muda, begitu juga dengan anggota kelompok lain yang belum tertangkap. Kalangan muda yang memilih bergabung dengan kelompok kriminalitas tersebut, biasanya kurang mendapat perhatian dari anggota keluarganya. Para bandit jalanan yang masih muda-muda itu mau menjadi pelaku kriminal karena desakan ekonomi.

Perwira polisi yang pernah menjabat sebagai Kasat Pidkor Polda Jatim ini menambahkan, meningkatnya kejadian kriminal di Surabaya karena pecahnya konsentrasi kepolisian karena harus menjaga keamanan dalam pelaksanaan Pilpres. Hal inilah yang dimanfaatkan para pelaku kejahatan untuk beraksi di Surabaya.

Pada penangkapan 18 pelaku kriminal kali ini, polisi juga mengamankan barang bukti berupa 11 unit motor, 11 pisau berbagai ukuran, 3 buah tas, 5 unit handphone dan juga jimat milik pelaku yang diduga sebagai keselamatan badan. (pay)

Related posts

Ada Peran Mafia Tanah Di Perkara Jual Beli Rumah Milik Nasuchah Dan Manipulasi Pajak

redaksi

IBU MUDA CURI MINYAK TELON DAN MINYAK KAYU PUTIH

redaksi

Saksi Pelapor Mengaku Disuruh Membuat IJB Sebesar Rp 7,5 Miliar Oleh Terdakwa Dugaan Pengerusakan Dan Penggelapan

redaksi