SURABAYA (surabayaupdate) – Sebagai upaya pengembangan moral bangsa melalui gerbang kampus sekaligus membantah tuduhan miring yang menyatakan bahwa kampus sebagai sarang narkoba dan pasar seks bebas, Universitas Airlangga (Unair) Surabaya memutuskan membangun masjid lagi.
Masjid yang akan dibangun ini adalah masjid kedua yang dimiliki Unair dan rencananya masjid yang pembangunannya menghabiskan biaya hingga Rp. 25 miliar ini, didirikan di kampus C Unair, Jalan Mulyorejo Surabaya.
Penanaman tiang pancang masjid ini dilaksanakan Rabu (31/12), dihadiri Rektor Unair Prof. Dr. H. Fasich, Apt, Ketua Senat Akademik Prof. Dr. Fendy Suhariadi, Drs., MT., Dr. Akmal Budianto, SH mewakili Ikatan Keluarga Alumni (IKA) UNAIR dan Gubernur Jawa Timur. , serta Ketua Tim Pembangunan Masjid Drs. Ec. Hariyanto Basuni.
Usai melaksanakan penanaman tiang pancang masjid yang dilaksanakan Rabu (31/12), Rektor Unair Prof. Dr. H. Fasich, Apt dalam sambutannya dengan tegas menolak tudingan miring yang dialamatkan kepada kampus sebagai lembaga pendidikan, saat ini menjadi sarang narkoba dan pasar seks bebas.
“Saya tidak bisa membayangkan bagaimana kampus menjadi sarang narkoba dan pasar bebas sex. Untuk itu, kami secara tegas menolak tuduhan itu. Kepada semua civitas akademika diminta untuk ikut menolak tudingan tersebut, “ tegas Fasich.
Terkait pembangunan masjid kedua yang dimiliki Unair ini, Fasich menjelaskan bahwa pembangunannya akan selesai dua tahun lagi. Masjid kedua ini akan menjadi pelengkap tempat ibadah yang sebelumnya sudah dimiliki Unair, yaitu Masjid Nuruzzaman yang berada di Kampus B Unair.
Bagaimana akhirnya Unair memutuskan untuk membangun masjid yang kedua ini? Ketua Umum IKA, Sekjen IKA Unair, Dr. Akmal Budianto, SH menerangkan, ide awal itu datang dari Drs. Hariyanto Basuni lalu dibahas IKA-UA hingga akhirnya mendapat dukungan dari 14 fakultas.
“Keputusan membangun masjid ini perlu perjuangan terutama dari para alumni UNAIR, sebab masjid ini wujud sumbangsih IKA UNAIR kepada almamater tercintanya. Jadi apapun masalahnya akan kita atasi bersama, “ ujar Akmal.
Masjid yang letaknya berada di bagian depan sisi kanan Gedung Manajemen (Rektorat) Unair ini bentuknya bulat melingkar setinggi 3 lantai. Masjid ini mempunyai ukuran 33 meter x 33 meter.
Lantai dasar pada masjid ini difungsikan sebagai ruang serbaguna, kantor masjid, dan tempat wudlu. Lantai I untuk jamaah putera, dan lantai II atau mezanin untuk jamaah puteri. Di bagian dalam, antara lantai I dan lantai II dilengkapi sebuah void, sehingga diharapkan menambah kesejukan di dalam masjid. Diperkirakan, masjid ini mampu menampung jamaah hingga 1800 orang. (pay)