SURABAYA (surabayaupdate) – Walau proses pemeriksaan masih terus berlangsung hingga pukul 17.30 Wib, Saleh Ismail Mukadar yang menjadi korban pemukulan Nurdin Longgari yang diduga kuat anggota Pemuda Pancasila meminta supaya polisi bertindak tegas.
Apa yang terjadi terjadi di kantor SBO TV, Kamis (16/4) adalah bentuk premanisme. Sudah seharusnya polisi bertindak tegas dan memproses pelakunya. Hal itu diungkapkan Saleh Ismail Mukadar disela-sela pemeriksaan terhadap dirinya, Jumat (17/4).
Lebih lanjut Saleh menuturkan, tindakan pemukulan yang dilakukan di studio SBO TV saat menyiarkan acara dialoq secara live tentang sepakbola itu juga sebagai bentuk pelecehan terhadap lembaga media.
“Penyerbuan yang dilakukan di SBO TV itu adalah pelecehan kepada SBO TV. Selain itu, penyerbuan dan pemukulan yang terjadi tersebut merupakan pelecehan kepada lembaga media, “ kata Saleh.
Sudah sepatutnya, sambung Saleh, penyerbuan dan penyerangan yang terjadi waktu acara live tersebut bukan hanya SBO TV saja yang seharusnya tersinggung, namun teman-teman media juga sudah sepatutnya ikut tersinggung.
Saleh meminta, dalam kasus ini supaya polisi bisa bertindak tegas dan bertindak sesuai dengan kewenangannya. Secara pribadi, Saleh tidak terima dengan perlakuan kasar yang sudah terjadi kepadanya itu.
Ini sudah menjurus kepada bentuk premanisme. Penyerangan dan pemukulan yang terjadi di studio SBO TV waktu itu juga bentuk kekerasan terhadap lembaga, kekerasan terhadap orang. Dan ironisnya lagi, tindakan itu dilakukan dinegara hukum, “ ungkap Saleh.
Menuru Saleh, sudah sepatutnya polisi bertindak tegas dalam kasus ini. Mengapa? Supaya kedepannya, tidak ada lagi orang yang berani bertindak sewenang-wenang dan melakukan tindakan premanisme di negara ini.
Atas tindakan pemukulan yang dilakukan waktu acara live, Saleh mengaku ada rasa trauma. Rasa trauma itu berbentuk ancaman akan dihabisi. Selain itu, pelaku penyerangan dan pemukulan itu juga menebar teror terhadap Arif Afandi. Akibat ancaman teror yang dilontarkan pelaku penyerangan dan pemukulan tersebut, Arif Afandi meminta pengawalan polisi untuk pulang ke rumahnya karena takut dihabisi. (pay)