SURABAYA (surabayaupdate) – Dalam rangka mendukung Presidensi G20 Indonesia 2022, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur menyelenggarakan Capacity Building Pesantren Digipreneur.
Bertempat disalah satu hotel di Surabaya, perhelatan yang dilaksanakan Selasa (24/5/2022) ini mengambil tema Optimizing the Use of Digital Technology for the Development of Pesantren.
Selain bertujuan untuk optimalisasi penggunaan teknologi digital bagi pondok pesantren, kegiatan ini juga mempunyai agenda prioritas terkait optimalisasi inklusi keuangan digital.
Karena masih dalam kondisi pandemi, acara ini diadakan secara terbatas, dengan prosedur protol kesehatan yang sangat ketat.
Perhelatan yang digelar BI Jawa Timur ini, menjadi bagian dari rangkaian kegiatan yang digelar G20 Side Events: East Java Digital Transformation Week 2022 yang dilaksanakan mulai 23 – 27 Mei 2022.
Kegiatan yang dilaksanakan secara hybrid dan diikuti ratusan santri se-Jawa Timur ini, selain dihadiri Pj. Sekda Provinsi Jatim Dr. Ir. Wahid Wahyudi MT, juga dihadiri Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur, Budi Hanoto.
Pj. Sekda Provinsi Jawa Timur yang juga menjabat sebagai Ketua OPOP Jawa Timur, bersama-sama dengan Kepala Perwakilan Bank Indonesia Propinsi Jawa Timur, melakukan kick off sinergi enam program strategis tahun 2022 untuk mengakselerasi pengembangan ekonomi dan keuangan syariah di Jawa Timur.
Enam program tersebut yaitu perluasan sertifikasi halal bagi 100 produk pesantren, pelatihan dan sertifikasi Juru Sembelih Halal (Juleha) yang melibatkan 20 rumah potong hewan, kurasi 500 produk pesantren melalui program Rumah Kurasi.
Program keempat yaitu pelatihan koperasi syariah di 50 pesantren, sertifikasi 50 pengurus koperasi pesantren sesuai Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI), dan program keenam adalah pelaksanaan bootcamp pengolahan pakan ternak dan pelatihan coding bagi pesantren.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur, Budi Hanoto menjelaskan, sesuai semangat visi G20 yaitu Recover Together, Recover Stronger, Pemerintah Indonesia telah menunjukkan konsistensinya dalam rangka inisiasi program kemajuan industri halal.
“Peran ekonomi Syariah dalam pemulihan ekonomi di Jawa Timur terus dipacu melalui empat kunci strategis,” ujar Budi.
Hal ini, lanjut Budi, bertujuan untuk mendukung Optimis Jatim Bangkit tahun 2022, dimana salah satunya adalah inklusifitas ekonomi syariah.
Kepala Perwakilan BI Provinsi D.I Yogyakarta tahun 2017 – 2019 ini juga menambahkan, untuk memperkuat pengembangan ekosistem eksyar di Jawa Timur, Kantor Perwakilan Wilayah (KPW) Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur juga melakukan sinergi dengan berbagai stakeholders.
“Selain Pemerintah Provinsi atau Daerah, KPW BI Jatim juga melakukan sinergi dengan Masyarakat Ekonomi Syariah (MES), pondok pesantren, Koperasi Serikat Bersama Pesantren (KSBP), One Pesantren One Product (OPOP), MUI, Universitas, dan lembaga lainnya,” papar sarjana ekonomi bergelar Master di bidang Business Administration dari Swinburne University of Technology tahun 1997 ini.
Pejabat Sementara (Pj) Sekda Provinsi Jatim, Dr. Ir. Wahid Wahyudi, M.T menambahkan, sinergi program Bank Indonesia dan OPOP Jatim tersebut menjadi salah satu strategi untuk meningkatkan inklusifitas ekonomi syariah.
Wahid juga mengapresiasi Bank Indonesia yang terus menaruh perhatian kepada pengembangan ekonomi syariah, terutama melalui sinergi dengan OPOP Jatim.
Setelah menyelesaikan rangkaian kick off sinergi program, kegiatan dilanjutkan dengan capacity building pesantren digipreneur yang melibatkan 100 santri yang hadir secara luring dan 200 partisipan daring.
Dalam perhelatan ini, Bank Indonesia juga mengundang secara khusus Ibnu Utama Arif, Digital Marketing and Product manager 1000 Santri Digital PT. Telkom Indonesia.
Kepada para peserta yang hadir, Ibnu Utama Arif diminta untuk menjelaskan berbagai strategi dan pelatihan digital produk pesantren. (awp)