SURABAYA (surabayaupdate) – Dianggap melawan petugas dengan cara mengeluarkan senjata tajam saat akan ditangkap, seorang bandit jalanan meregang nyawa setelah dua peluru polisi menembus dadanya.
Aditio Anwar alias Tio (20), warga Jalan Krian Stasiun Sidoarjo harus menemui ajalnya saat tim Kobra Jatanras Polda Jatim akan menangkapnya di Jalan Waru Sidoarjo, tepat di bawah jembatan Waru arah Surabaya, pukul 01.00 Wib.
Tindakan tegas ini terpaksa diambil polisi ketika mendapati Aditio yang ketika itu bersama dengan rekan-rekannya melarikan diri dari kejaran polisi, Rabu (11/3). Dua peluru tajam polisi akhirnya dilepaskan begitu mengetahui Tio yang sudah dalam posisi terjepit berusaha melakukan perlawanan, dengan mengeluarkan senjata tajam.
Kanit I Teror Bajak Subdit III Jatanras Ditreskrimum Polda Jatim, Kompol Arbaridi Jumhur mengatakan, Tio selama ini dikenal sebagai residivis yang sudah berulang kali keluar masuk penjara atas kasus pencurian disertai dengan pemberatan.
“Tio dikenal sebagai begal jalanan spesialis pencurian dan perampasan kendaraan bermotor, baik roda 2 maupun roda 4. Sebelum tertangkap dan ditembak mati ini, Aditio beraksi di Pandaan tanggal 1 Februari 2015 lalu, “ ungkap Jumhur.
Waktu itu, lanjut Jumhur, bersama dengan anggota komplotannya yang lain, Aditio mencegat mobil yang sedang dikendarai Bambang Irawan warga Pandaan. Untuk menguasai mobil korban, Aditio dan kelompoknya memborgol tangan korban kemudian membawa lari mobil korban.
Jumhur menambahkan, setiap melancarkan aksi kejahatan jalanannya, Aditio selalu membekali dirinya dengan senjata tajam. Tak jarang, Aditio dan kelompoknya yang terkenal sangat sadis ini, tega melukai korbannya sebelum menguasai harta benda milik korbannya.
“Ketika kami melakukan patroli keliling jalan untuk mengantisipasi maraknya aksi pembegalan, kami melihat Aditio dan kelompoknya melintas. Waktu itu, Aditio mengendarai sepeda motor seorang diri sedangkan anggota kelompoknya mengendarai sepeda motor berboncengan, “ ujar Jumhur.
Tidak ingin buruannya kabur, petugas yang sudah mengantongi surat Daftar Pencarian Orang (DPO) dengan nama Aditio, langsung melakukan pengejaran. Bukannya menyerahkan diri, Aditio yang sudah terjepit posisinya, malah berusaha melukai petugas dengan senjata tajam yang dibawanya saat itu. (pay)