SURABAYA (surabayaupdate) – Ingin menyampaikan aspirasi terkait penyelesaian pembangunan Pasar Turi yang tak kunjung selesai dalam hal pembangunannya, ratusan pedagang Pasar Turi yang menjadi korban kebakaran Pasar Turi tahun 2007 datangi kantor DPRD Kota Surabaya.
Dengan membawa poster yang berisi pernyataan protes atas tidak kunjung selesainya permasalahan pembangunan pasar turi, ratusan pedagang Pasar Turi yang menjadi korban kebakaran tahun 2007 berdemo di depan kantor DPRD Kota Surabaya, Rabu (11/3).
Ratusan pedagang yang tergabung dalam Gerakan Pedagang Pasar Turi Surabaya Korban Kebakaran (GPPSKK) tahun 2007 ini ingin bertemu para anggota dewan untuk meminta dukungan dan ketegasan supaya ikut membantu penyelesaian permasalahan yang terjadi pasca terbakarnya Pasar Turi.
Salah satu hal yang ingin disampaikan ratusan pedagang kepada para wakil rakyat itu adalah adanya Memorandum of Understanding (MoU) antara PT Gala Bumi Perkasa dengan Pemerintah Kota Surabaya yang sangat memberatkan para pedagang.
Bahkan, dalam pernyataan sikap yang disampaikan para pedagang ini menyebutkan adanya unsur Kolusi, Korupsi dan Nepotisme yang begitu kuat mengenai perjanjian Build Operate and Transfer (BOT).
“Sebagai pengelola, kebijakan yang dikeluarkan PT. Gala Bumi Perkasa banyak merugikan pedagang. Kami, para pedagang Pasar Turi tidak mau menjadi sapi perahan yang dilakukan bos PT. Gala Bumi Perkasa, Cen Liang alias Hendry J Gunawan, “ ujar salah satu peserta demo dalam orasinya.
Karena banyaknya kebijakan yang merugikan para pedagang itulah membuat para pedagang ini meminta ketegasan anggota dewan dan meminta kepada para anggota dewan untuk ikut menyelamatkan Pasar Turi sebagai aset Pemerintah Kota Surabaya dari pihak swasta.
Usai berorasi di depan kantor DPRD Kota Surabaya, beberapa perwakilan para pedagang ini akhirnya diterima anggota dewan. Kepada anggota Komisi D DPRD Kota Surabaya, H. Syukur salah satu perwakilan para pedagang, menyampaikan keluhan-keluhan yang selama ini dirasakan para pedagang Pasar Turi.
“Tujuan kami datang kesini adalah meminta kepada anggota dewan untuk membantu kami menyelesaikan konflik yang terjadi di Pasar Turi. Banyak kebijakan yang diambil pihak pengelola, merugikan kami sehingga kebijakan yang diambil secara sepihak tersebut meresahkan kami, “ papar H. Syukur.
Menanggapi tak kunjung selesainya permasalahan pembangunan dan hal pengelolaan Pasar Turi ini, Anugerah Ariyadi, salah satu anggota Komisi D DPRD Kota Surabaya mengatakan akan memperhatikan keluhan para pedagang ini.
Dihadapan perwakilan para pedagang ini, Anugerah Ariyadi pun mengatakan keluhan para pedagang ini akan disampaikan ke Ketua DPRD Kota Surabaya supaya bisa segera ditindak lanjuti.
“Kami akan menampung aspirasi para pedagang termasuk permasalahan-permasalahan yang selama ini terjadi di Pasar Turi. Terhadap permasalahan-permasalahan yang terjadi di Pasar Turi ini, akan kami bantu untuk menyelesaikannya, “ papar Angerah.
Usai bertatap muka dan mendengar penjelasan dari anggota Komisi D DPRD Kota Surabaya, satu persatu perwakilan pedagang Pasar Turi ini bergegas keluar. Sementara massa yang berdemo di luar kantor DPRD Kota Surabaya, membubarkan diri. Setelah berdemo di depan kantor DPRD Kota Surabaya, ratusan pedagang ini melanjutkan aksi demo mereka menuju kantor Pemerintah Kota Surabaya untuk bertemu walikota Surabaya. (pay)