TNI AL JALIN KERJASAMA DENGAN ITS DALAM HAL PENDIDIKAN
SURABAYA (SurabayaUpdate.com) – Lebih mempererat hubungan dengan kalangan akademisi di seluruh Indonesia, Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Laut (AL) kembali memperpanjang kontrak kerjasama dengan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya.
Perpanjangan kontrak kerjasama yang ditandai dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) itu, dihelat di Gedung Rektorat ITS Surabaya, Senin (12/5). Penandatanganan kontrak kerjasama itu sendiri dilakukan Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Dr Marsetio MM dengan Rektor ITS Prof Dr Ir Tri Yogi Yuwono DEA.
Lebih lanjut Laksamana TNI Drs Marsetio mengatakan, saat ini TNI AL sudah bekerjasama dengan 25 Perguruan Tinggi (PT) di seluruh Indonesia, salah satunya dengan ITS. Kerjasama antara TNI AL dengan ITS, terjalin cukup lama.
“Kerjasama antara TNI AL dengan ITS sudah lama. Kerjasama ini bahkan sudah terjadi dengan Institut Angkatan Laut, yang menjadi cikal bakal berdirinya ITS. Untuk saat ini, kerjasama yang sudah dilakukan TNI AL dengan ITS ini memperpanjang kontrak kerjasama yang sudah terbentuk dalam bidang pendidikan, “ ungkap Marsetio.
Saat ini, lanjut Marsetio, TNI AL sedang membangun industry pertahanan dalam negeri. Sayangnya, dalam mengembangkan industri pertahanan dalam negeri itu, masih belum banyak melibatkan perguruan tinggi.
“Yang banyak dilibatkan hanya dari kalangan industri. Padahal, proyek pengembangan industri pertahanan dalam negeri ini ada pengadaan kapal. Pertengahan September nanti, TNI AL akan kedatangan tiga buah kapal baru jenis Fregat dari Inggris, “ ujar Marsetio.
Sementara itu, rektor ITS, Prof Dr Ir Tri Yogi Yuwono DEA dalam sambutannya menjelaskan, saat ini ITS sedang mengembangkan riset teknologi kapal selam. Sebagai bentuk perwujudannya, ITS sedang menggarap pembuatan kapal selam.
“Yang sedang kami kembangkan saat ini adalah teknologi pembuatan kapal selam. Sekedar diketahui, ITS saat ini sedang membuat satu kapal selam. Hingga saat ini, pembuatan kapal selam untuk kebutuhan perang ini sudah mencapai 70 persen selesai. Nantinya kapal selam itu diberi nama Crocodile-Hydrofoil (KPC-H),” ujar Tri Yogi.
Untuk pengembangan riset pembuatan kapal selam ini, lanjut Tri Yogi, didanai Kementerian Riset dan Teknologi. Namun sayang, masalah pendanaan itu akhirnya dihentikan. Lalu, upaya yang sedang dilakukan ITS saat ini adalah dengan menarik minat Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dan akhirnya mau mendanai riset ini.
Mengetahui ITS sedang mengembangkan riset teknologi kapal selam dengan membuat satu kapal selam yang diberi nama Crocodile-Hydrofoil (KPC-H), Laksamana TNI Dr Marsetio MM pun tertarik untuk melihat kondisi fisik kapal selam tersebut.
Setelah penandatanganan naskah piagam MoU, juga dilakukan penandatanganan naskah kerjasama yang dilakukan Kepala Dinas Pendidikan TNI AL Laksamana Pertama TNI Ir Sewoko Kartanegara dengan Wakil Rektor ITS Bidang Kerjasama dan Penelitian Prof Dr Darminto MSc, disaksikan Rektor ITS dan KASAL.
Perpanjangan kerjasama dalam bidang pendidikan itu dalam bentuk pengadaan staf pengajar untuk pendidik di TNI-AL. sebagai timbal baliknya, ITS dapat mengembangkan riset-riset di Fakultas Teknologi Kelautan (FTK) dan kedisiplinan.
Tri Yogi pun menambahkan, beberapa jurusan sudah mendapatkn pendidikan kedisiplinan selama 3-4 hari di markas Marinir di Pasuruan. Selain kerjasama dibidang pendidikan, kerjasama TNI AL dengan ITS ini juga berupa bidang pengabdian masyarakat seperti pengembangan pantai yang letaknya tidak jauh dengan ITS. (pay)