SURABAYA (SurabayaUpdate) – Untuk pengamanan deklarasi penutupan Lokalisasi Dolly yang akan dilaksanakan Rabu (1/6), seribu personil yang terdiri dari Polri dan TNI disiagakan. Para personil itu akan disiagakan di Islamic Centre.
Kapolrestabes Surabaya, Kombes Pol Setija Junianta mengatakan, Polrestabes Surabaya sendiri menyiapkan 900 personilnya dalam pelaksanaan deklarasi itu. Sedangkan dari unsur TNI, disiapkan 100 personil.
“Fokus pengamanan yang dilakukan TNI-Polri ini akan dipusatkan di Islamic Centre dan Kelurahan Putat Jaya. Mengapa? Karena deklarasi penutupan lokalisasi Dolly tersebut akan dihadiri Menteri Sosial, Gubernur Jawa Timur dan Walikota Surabaya, “ ujar Setija.
Karena banyaknya tamu-tamu VIP itulah, lanjut Setija, fokus pengamanan akan dilakukan di Islamic Centre. Selain itu, beberapa personil akan tetap disiagakan di Kelurahan Putat Jaya. Untuk masalah akses jalan, Polrestabes Surabaya belum ada rencana melakukan penutupan akses jalan ke Dolly.
“Fokus kami saat ini adalah pengamanan para tamu VIP yang akan menghadiri perhelatan deklarasi penutupan Lokalisasi Dolly Surabaya. Sampai sekarang pun, saya masih belum mendapat laporan tentang rencana penutupan akses jalan menuju lokalisasi Dolly, “ ungkap Setija.
Ditempat lain, Kepala Bakesbanglinmas Kota Surabaya, Soemarno mengatakan, untuk pengamanan deklarasi penutupan Lokalisasi Dolly itu, pihaknya akan terus berkoordinasi dengan Polrestabes Surabaya.
Lalu bagaimana dengan langkah yang akan diambil Bakesbanglinmas Kota Surabaya, jika ada wisma yang tetap buka pasca dilakukannya deklarasi? Karena hal itu belum masuk dalam kajian Bakesbanglinmas Kota Surabaya, Soemarno mengatakan akan melihat kondisi di lapangan nantinya.
“Kalau kami berharap, tidak ada lagi aktivitas prostitusi setelah Dolly ditutup. Tapi, kami akan lihat bagaimana nanti, jika memang ada beberapa wisma yang masih nekad buka setelah dilakukan deklarasi penutupan Dolly, “ tegas Soemarno.
Begitu pula dengan isu bahwa beberapa PSK yang akan bertahan di Surabaya karena tidak mau dipulangkan ke tempatnya. Soemarno kembali menegaskan, tanggal 19 Juni nanti, kepada seluruh tempat hiburan malam dan tempat rekreasi supaya tidak melakukan aktivitasnya. Hal itu demi menghormati Bulan Ramadan. (pay)