SURABAYA (SurabayaUpdate) – Mendekati habisnya masa bakti mereka sebagai anggota dewan, perilaku anggota DPRD Kota Surabaya makin kentara aslinya. Cuek dan tidak peduli, ditunjukkan anggota DPRD Kota Surabaya di penghujung masa baktinya.
Cuek dan seenaknya. Itulah kesan yang tertangkap, jika melihat para anggota dewan yang bertugas di DPRD Kota Surabaya. Menjelang masa baktinya yang habis tanggal 24 Agustus ini, anggota dewan yang terpilih periode 2009-2014 ini, makin terang terangan tidak mau mengurusi kepentingan rakyat Surabaya di detik-detik terakhir masa tugasnya sebagai anggota dewan.
Seperti sudah janjian untuk tidak masuk kerja, Selasa (19/8), seluruh anggota dewan yang bertugas di DPRD Kota Surabaya, serempak tidak masuk kerja. Dan mereka, serempak tidak mau memberikan alasannya, mengapa tidak masuk kerja.
Jika para anggota dewan yang terhormat ini bertindak professional dan peduli dengan rakyat, sebenarnya ada beberapa raperda inisiatif yang masih bisa mereka bahas dan mereka bawa ke rapat paripurna.
Namun hal itu tidak mereka lakukan. Beberapa minggu menjelang berakhirnya masa tugas anggota dewan DPRD Kota Surabaya, ruang-ruang kerja yang biasa mereka tempati, dibiarkan kosong. Bahkan, staf mereka yang biasa melayani seluruh kebutuhan mereka selama bertugas sebagai dewan di DPRD Kota Surabaya, tidak tahu kemana juragan mereka ini pergi.
Ruang Komisi A yang terdapat pemberitahuan sedang rapat, setelah dibuka, ternyata terkunci. Seorang wanita pun menjawab jika seluruh anggota Komisi A kabarnya sedang kunjungan kerja (kunker), tanpa tahu kemana Komisi A melakukan kunker.
Begitu juga dengan ruang kerja Komisi C. Di sana hanya dipakai sejumlah ibu-ibu untuk ngerumpi. Tidak tampak satu orang pun anggota Komisi C, berkantor atau ikut ngerumpi dengan ibu-ibu tersebut. anggota Komisi C kompak untuk membolos kerja di penghujung masa baktinya.
Tidak ada satupun anggota dewan DPRD Kota Surabaya yang mau menjelaskan, apa yang terjadi dan mengapa ruang-ruang kerja di gedung DPRD Kota Surabaya, tempat mereka berkantor, dibiarkan kosong tanpa ada aktivitas.
Sekretaris DPRD Surabaya Afgani Wardhana saat dihubungi melalui Blackberry Massenger (BBM) hanya dibaca saja tanpa ada komentar apapun. Yang lebih ironisnya lagi, Ketua DPRD Surabaya M. Machmud yang dihubungi secara terpisah, juga enggan menjawab. (pay)