SURABAYA (SurabayaUpdate) – Di tengah teriknya sinar matahari, Minggu (24/8), tim kebudayaan Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya menjadi juara di pagelaran Cross Culture Festival 2014 yang digelar di Taman Surya, Balai Kota Surabaya.
Acara yang dimeriahkan beberapa sekolah, perguruan tinggi, dan sanggar tari yang tersebar di Surabaya dan sekitarnya ini merupakan kerjasama Pemerintah Kota Surabaya dan Pemerintah Kota Kochi, Jepang yang menjadi sister city atau kota kembar.
Tidak mau ketinggalan dalam memeriahkan perhelatan akbar ini, Untag Surabaya pun menurunkan tim Aozora, tim Yosakoi kebanggaan Untag Surabaya. Dengan penuh semangat meskipun di bawah terik matahari yang cukup menyengat, tim yang terdiri dari mahasiswa Fakultas Sastra dan beberapa fakultas di Untag Surabaya ini mampu memikat tim juri.
Aozora Untag Surabaya berhasil mengumpulkan tiga kalung replika Naruko. Selain mengumpulkan tiga kalung replica Naruko, Aozora Untag Surabaya juga berhasil meraih gelar sebagai Tarian Terbaik pada Cross Culture Festival 2014 kali ini.
Tyas, koordinator Aozora Untag Surabaya mengaku sangat senang dan tidak menyangka tim Yosakoi kebanggaan Untag Surabaya dapat meraih gelar juara pada festival Cross Culture Festival 2014 yang digelar di Taman Surya, Balai Kota Surabaya.
“Dalam festival kali ini, tim Aozora Untag Surabaya memang sedikit menambahkan variasi tarian yang berbeda dengan sebelumnya. Kali ini, kami membawa dan membentangkan bendera Indonesia dan Jepang dalam ukuran besar di sela-sela tarian,” ungkap mahasiswi jurusan Sastra Jepang ini.
Masih menurut Tyas, gelar juara yang didapat tim Aozora Untag Surabaya tahun 2014 ini, sebenarnya sudah mereka incar sejak tahun kemarin. Dengan kerja keras tim, akhirnya gelar juara tersebut dapat diraih secara bersama-sama.
Hal senada juga diungkapkan Zida Wahyudin, Kaprodi Sastra Jepang Untag Surabaya. Zida menuturkan bahwa hasil kerja keras tim Aozora mampu mengantarkannya tim kebanggaan Kampus Merah Putih ini meraih gelar juara Tarian Terbaik dalam Cross Culture Festival 2014.
“Saya sangat bangga dengan semangat dan kerja keras anak-anak Aozora. Sekarang mereka dapat merasakan hasil kerja keras mereka selama ini. Tidak ada larangan bagi siapapun untuk mengagumi kebudayaan bangsa lain namun kekaguman terhadap budaya bangsa lain tentunya harus diiringi dengan semangat melestarikan budaya asli bangsa sendiri yang merupakan warisan nenek moyang kita.” ujar Zida.
Pada perhelatan ini, dibuka secara langsung Kepala Dinas Kebudayaan Kota Surabaya dan Konjen Jepang untuk Surabaya, Noburo Nomura. Sedangkan, tim kebudayaan Untag Surabaya didampingi Kaprodi Sastra Jepang Untag Surabaya, Zida Wahyudin.
Dalam sambutannya, Noburo Nomura merasa bangga melihat tingginya antusiasme warga Kota Surabaya terhadap kegiatan yang memadukan kebudayaan dua negara, Jepang dan Indonesia. Secara pribadi, Nomura pun berharap acara seperti ini dapat dilaksanakan lagi tahun depan.
“Semoga acara seperti ini dapat terus berlanjut ke depannya sehingga hubungan antara Surabaya dan Kochi – Jepang, dapat terus terjalin dengan baik, “ ujar Nomura. (pay)