SURABAYA (surabayaupdate) – Ingin mengetahui kebudayaan bangsa-bangsa yang tergabung dalam ASEAN, rombongan pemuda ASEAN dan Jepang yang tergabung dalam 41st Ship for South East Asian and Japanese Youth Program (SSEAYP) adakan lawatan ke negara-negara ASEAN.
Pada lawatannya ke Indonesia, rombongan pemuda yang berasal dari negara-negara ASEAN dan Jepang ini, berkunjung ke Indonesia. Pada kesempatan ini, dari 394 delegasi yang ikut dalam tour keliling ASEAN tersebut, 115 orang anggota delegasi 41st Ship for South East Asian and Japanese Youth Programme, singgah di Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Sabtu (6/12).
Sebelum mengunjungi Indonesia, rombongan ini sudah singgah di Tokyo (Jepang), Muara (Brunei Darusaalam), Phnom Penh dan Sihanoukville (Kamboja) dan Yangon (Myanmar). Setibanya di Unair, rombongan ini disambut BEM Unair.
Menyambut kedatangan rombongan SSEAYP ini, Gading Ekapuja Aurizki selaku Wakil Ketua BEM Unair mengaku sangat senang atas kunjungan rombongan SSEAYP ini di Unair. Gading pun berharap, setelah kunjungan ini, Unair dan seluruh peserta SSEAYP bisa menjalin hubungan persahabatan antar delegasi dan mendapatkan teman baru di Surabaya.
Sementara itu, Agastya Wardhana, mahasiswa Hubungan Internasional Unair mengatakan, untuk menyatukan ASEAN dalam keberagaman, sangat sulit dilakukan karena masih ada beberapa kendala yang harus dihadapi.
“Tantangan paling sulit yang saat ini dihadapi adalah tantangan dalam melestarikan tradisi lokal dan mengadaptasi nilai-nilai baru. Untuk itu dibutuhkan kesetaraan, demokrasi dan tidak diskriminasi, sehingga negara-negara di ASEAN dan Jepang, bisa berkolaborasi dengan baik, “ ujar Agastya saat memberikan sambutan di Aula Garuda Mukti kampus Unair.
Selain dihibur dengan tim akustik Unair yang membawakan lagu-lagu kebangsaan seperti Indonesia Pusaka, Tanah Airku dan beberapa lagu daerah, rombongan ini juga dihibur dengan pencak silat yang dibawakan atlet pencak silat Setia Hati Teratai Unair.
Tontonan pencak silat yang disuguhkan ini, ternyata membuat tegang para peserta SSEAYP. Dalam menunjukkan kepiawaian mereka itu, tim pencak silat Setia Hati Teratai Unair terlihat saling serang dengan menggunakan golok,clurit dan tongkat.
Joy Lim, salah peserta SSEAYP asal Singapura mengaku puas dengan penyambutan yang dilakukan para mahasiswa Unair. Secara pribadi, Joy juga mengagumi link yang sudah terbentuk sangat baik antara Unair dengan dunia internasional.
Sementara itu, Rodrigo C Rivera, kontingen asal Filipina menilai bahwa Indonesia tidak jauh berbeda dengan negaranya, baik itu dari segi cuaca, bangunan dan makanannya. Sebelum bertolak ke negara mereka masing-masing, rombongan ini akan tinggal di Surabaya selama 4 hari, mulai tanggal 5-8 Desember. (ind/pay)