“Dalam melaksanakan tugas sebagai polisi, bertindak tegas itu perlu. Namun, sebagai seorang polisi, dekat dengan masyarakat itu juga penting. Bertindak tegas namun tetap dicintai masyarakat itu jauh lebih penting dan menjadi sebuah tantang tersendiri bagi seorang polisi”
Ditulis Oleh : BENI ROSKA / Kontributor surabayaupdate.com
Ada sebuah filosofi hidup yang hingga sekarang masih dipegang teguh Jukiman Situmorang. Perwira polisi berpangkat Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) dan berdinas di Polres Kapuas, Kalimantan Tengah ini. Filosofi itu adalah, tegas tidak harus terlihat sangar dan menakutkan. Namun tegas bisa dilakukan dengan kelemah lembutan.
“Bertindak tegas tidak harus mengedepankan pemaksaan kehendak. Artinya, orang yang akan mendapatkan tindakan tegas, tidak harus kita paksa untuk mengikuti segala keinginan kita. Dengan edukasi yang kita berikan, kita bisa bertindak tegas kepada orang itu. Maka kesan yang timbul adalah, sisi humanisme, “ papar Jukiman.
Sebagai seorang polisi, dan sebagai pemimpin di sebuah daerah, dengan karakteristis masyarakat yang dipimpinnya sangat beragam, menempatkan tindakan tegas menjadi tantangan tersendiri bagi Jukiman. Dengan perkembangan jaman yang kian modern, seorang polisi harus bisa bertindak tegas dalam melaksanakan tugasnya sehari-hari, namun tetap ramah, senyum, humanis dan menjadi sosok sahabat atau ayah bagi masyarakat dan anak buahnya.
“Tidak bisa kita pungkiri, hingga saat ini masih ada masyarakat kita yang tidak begitu suka dengan polisi. Namun sebagai anggota kepolisian, ini adalah tantangan bagi saya. Ketika kita dibenci, bagaimana cara kita untuk dapat mendekati orang yang membeci kita itu dan pada akhirnya berbalik menyayangi kita dan menjadi dekat dengan kita, “ ungkap Jukiman.
Untuk bisa dekat dengan masyarakat Kapuas, perwira polisi kelahiran Pematang Siantar, Sumatera Utara 43 tahun yang lalu ini akhirnya menciptakan program kerja yang hingga sekarang masih terus berjalan. Program kerja yang mendapat dukungan dari seluruh jajarannya itu diberi nama safari jumat dan safari minggu.
Dua program yang digagas Jukiman ini pada dasarnya adalah pendekatan kepada masyarakat Kapuas. Namun, yang unik dari program ini adalah pendekatan kepada masyarakat yang sedang melaksanakan ibadah sholat Jumat di masjid dan ibadah misa di gereja di hari Minggu untuk umat Nasrani.
Setiap Jumat dan Minggu, Jukiman dan seluruh jajarannya menyapa masyarakat yang sedang beribadah di Kabupaten Kapuas, berdialoq dengan masyarakat, mencoba untuk mendengar keluhan atau aspirasi masyarakat namun tetap menjaga keamanan di sekitar tempat ibadah itu sehingga masyarakat yang sedang beribadah di tempat ibadah tersebut merasa aman dan nyaman untuk beribadah.
“Masyarakat yang sedang beribadah, baik yang melaksanakan ibadah Sholat Jumat maupun yang melaksanakan ibadah di gereja kami dekati. Kepada mereka, kami terus berkomunikasi, khususnya tentang keamanan di lingkungan tempat tinggal mereka. Di hari Jumat dan Minggu itu kami maksimalkan untuk menampung segala aspirasi dan keluh kesah masyarakat sehingga kami tahu permasalahan-permasalahan yang terjadi di masyarakat, “ papar Jukiman.
Dari aspirasi maupun keluh kesah yang diperoleh dari masyarakat itu, lanjut Jukiman, kami lakukan evaluasi dan kami carikan solusinya. Jika hal yang disampaikan masyarakat tersebut menyangkut ketertiban umum apalagi sampai meresahkan masyarakat, maka Polres Kapuas dan jajarannya tidak segan-segan melakukan tindakan tegas.
“Program Safari Jumat dan Safari Minggu hingga sekarang masih terus berjalan. Bahkan, saat ini, respon masyarakat cukup bagus. Mereka sudah mengerti akan kehadiran polisi di tengah-tengah masyarakat. Mereka juga mulai sadar tentang hukum dan bagaimana harus bertindak, tidak seperti dulu yang mengabaikan hukum, “ ujar Jukiman.
Ada sebuah kenangan yang hingga sekarang tidak bisa dilupakan Jukiman ketika melakukan Safari Jumat dan Safari Minggu di wilayah hukum Polres Kapuas. Ketika Jukiman sedang mendekatkan diri dengan masyarakat setempat dan menyapa masyarakat, beberapa orang dewasa dan orang tua di daerah tersebut tidak begitu menyambutnya. Namun sambutan luar biasa datang dari anak-anak kecil yang ada di daerah tersebut.
“Naluri saya sebagai seorang ayah pun muncul melihat datangnya anak-anak kecil ini. Anak-anak yang datang ke saya ini saya anggap sebagai anak saya sendiri. Tanpa saya sadari, kami pun larut bahkan bermain bersama. Sepulangnya dari daerah itu, beberapa anggota saya melapor bahwa orang tua di daerah itu ternyata memperhatikan tindakan saya tadi yang sangat akrab dengan anak-anak. Banyak diantara orang tua itu ikut tersenyum dan bahagia melihatnya, “ kata Jukiman.
Ketika anggota berkunjung kembali ke daerah tersebut beberapa hari kemudian, sambung Jukiman, polisi mendapat respon yang sangat luar biasa. Kehadiran polisi di sana sangat dibutuhkan. Kami pun akhirnya bisa diterima dengan baik di daerah itu.
Masih segar pula dalam ingatan Jukiman dan jajarannya ketika mengunjungi sebuah SDN yang sudah lapuk dan tak kunjung mendapat perhatian pemerintah setempat di Kecamatan Selunuk. Di tempat yang terpencil itu, Jukiman memberikan bantuan buku dan sepatu sekolah untuk seluruh siswa.
Berkomunikasi dengan masyarakat tidak hanya dilakukan Polres Kapuas dengan program Safari Jumat dan Safari Minggu saja. Masih ada satu lagi program unggulan yang digagas Jukiman dan efeknya sangat luar biasa. Program kerja itu diberi nama sambang polwan.
Menurut Jukiman, program sambang Polwan ini sasarannya kaum wanita. Disini, polwan yang berdinas di Polres Kapuas dan wilayah hukumnya diwajibkan dekat dengan kaum wanita yang ada di sekitarnya.
“Di program ini, kami ingin mengedukasi ibu-ibu dan remaja putri tentang bahaya narkoba. Jangan sampai ibu-ibu yang ada di wilayah hukum kami, mencoba mengkonsumsi narkoba, begitu pula dengan remaja putri, “ tukas Jukiman.
Sasaran dari program sambang Polwan ini, lanjut Jukiman, adalah edukasi kepada kaum perempuan supaya tidak terjadi tindak pidana pelecehan seksual. Jadi, dengan kata lain pesan kamtibmas yang disampaikan kepada masyarakat itu, dilakukan polwan-polwan yang berdinas di Polres Kapuas dan jajarannya.
Dari program kerja yang sudah tercipta itu, Polres Kapuas dibawah kepemimpinan AKBP. Jukiman Situmorang mendapat penghargaan dari Kapolri, Jenderal Polisi Tito Karnavian. Penghargaan itu dibidang kamtibmas. Penghargaan prestisius dari Kapolri ini diterima AKBP. Jukiman Situmorang tanggal 25 Januari 2017.
Kini, Jukiman dan jajarannya terus berusaha mempertahankan prestasi yang mereka toreh tersebut. Bungsu dari delapan bersaudara pasangan Pinta Sinaga dan Drs Paralim Situmorang ini sadar, tidak mudah menjadi seorang polisi begitu pula menjadi perwira polisi. Kedisiplinan dan ketegasan harus tetap diterapkan seorang pemimpin di daerah yang dipimpinnya.
Diakhir pembicaraannya, perwira polisi yang pernah menjabat sebagai Kapolres Palangkaraya dan Kasubdit di Ditreskrimsus Polda Kalimantan Tengah mempunyai komitmen, tidak ada ampun bagi para pelaku kejahatan khususnya kejahatan jalanan yang beraksi di wilayah hukum Polres Kapuas dan jajarannya. (*)