KUALA KAPUAS (surabayaupdate) – Empat puluh warga dari tiga desa yang ada di Kecamatan Kapuas Murung keracunan makanan. Hingga kini, polisi masih menyelidiki penyebab pasti keracunan massal ini. Dugaan sementara, keracunan makanan itu berasal dari ayam sambel merah atau ayam merah yang disuguhkan ke mereka.
Warga desa yang keracunan itu berasal dari Desa Desa Tajepan, Desa Mampai, dan Desa Dandang Kecamatan Kapuas Murung Kabupaten Kapuas. Mereka yang keracunan makanan tersebut, kini dalam perawatan intensif di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kuala Kapuas.
Keracunan makanan yang menimpa empat puluh warga itu berawal dari peringatan 100 hari meninggalnya ayahanda Jumran (28), warga Desa Tajepan, Kecamatan Kapuas Murung Kabupaten Kapuas, Rabu (3/5).
Acara yang dikenal dengan istilah menyeratus ini dimulai pukul 13.00 Wib. Karena rumah Jumran itu dekat dengan Desa Dandang dan Desa Mampai, maka beberapa warga dari dua desa tersebut mendatangi rumah Jumran beramai-ramai dan menikmati hidangan ayam sambel merah yang disajikan. Setelah mengunjungi rumah Jumran dan menyantap hidangan ayam merah yang disajikan, satu persatu warga pun kembali ke tempat tinggal mereka masing-masing.
Sekitar pukul 17.00 Wib mulai terdengar ada beberapa warga yang muntah-muntah dan mengalami gejala layaknya keracunan makanan. Bahkan ada diantara mereka yang mual-mual dan ketika diberi obat tak kunjung sembuh. Warga pun dilarikan ke puskesmas terdekat.
Berdasarkan pemeriksaan tim perawat di puskesmas itu, dugaan sementara penyebab keracunan warga ini adalah ayam merah yang mereka konsumsi. Namun, hingga kini, polisi masih terus melakukan penyelidikan untuk mencari penyebab pasti keracunan.
Terpisah, Jumran ketika dikonfirmasi mengatakan, seluruh bumbu untuk membuat sambal merah dan ayamnya dia beli dari Pasar Palingkau. Kemudian, bahan bumbu dan ayam yang ia beli dari pasar tersebut Jumran masak di rumahnya.
“Seluruh bumbu untuk bahan sambal dan ayamnya saya beli dari Pasar Palingkau. Setelah itu, seluruh bahan masakan saya bawa ke rumah dan saya masak di rumah, “ ungkap Jumran, Rabu (3/5).
Menjelang Magrib, sambung Jumran, anak saya juga mengalami gejala keracunan. Ia sempat mual-mual dan muntah-muntah. Meski diberi obat, mual dan muntah yang dialami anak saya itu tak kunjung sembuh.
Apa yang dialami warga Kecamatan Kapuas Murung ini menarik perhatian Kapolres Kapuas, AKBP. Jukiman Situmorang. Perwira polisi dengan tanda pangkat dua melati di pundak itu sampai melihat langsung bagaimana kondisi korban keracunan, baik yang masih dirawat di puskesmas atau yang dilarikan ke RSUD. Kapuas.
” Ini memang diluar dugaan. Yang pasti, saya bersama jajaran akan membantu dan mengamankan hal ini. Kemungkinan besar, korban yang dirawat di RSUD Kuala Kapuas akan terus bertambah, “ ujar Jukiman.
Berdasarkan data pihak rumah sakit Kapuas, jumlah warga yang mengalami keracunan mencapai 89 orang. Empat puluh orang diantaranya dirawat di RSUD Kuala Kapuas karena kondisinya yang cukup memprihatinkan. (ben/pay)