SURABAYA (surabayaupdate) – Sejak dikukuhkan sebagai pengurus Harley Owner Grup (HOG) East Java Chapter untuk periode 2015-2017, ada beberapa perubahan yang ingin terus dibenahi oleh pengurus.
Hal-hal yang ingin terus dibenahi adalah mengubah paradigma masyarakat tentang sikap dan perilaku para pengendara motor besar, termasuk Harley Havidson. Tidak bisa dipungkiri, masih banyaknya para pengendara motor besar maupun Harley Davidson yang masih mengabaikan sopan santun berkendara di jalan raya, membuat masyarakat kurang begitu respect dengan kehadiran komunitas pengendara sepeda motor ber cc besar ini.
Tidak ingin dipandang minus oleh masyarakat, khususnya masyarakat Jawa Timur, HOG East Java Chapter bertekad memperbaiki perilaku para anggotanya. HOG East Java Chapter bertekad, kehadiran mereka di tengah-tengah masyarakat, akan bermanfaat dan dapat memberikan kontribusi yang baik tentang informasi seputar Harley Davidson dan kegiatan-kegiatannya.
Ketua HOG East Java Chapter periode 2015-2017, Wawan Kurniawan Basnawi menandaskan, pada era ketua HOG sebelumnya, perubahan sikap dan perilaku para anggota HOG East Java Chapter ini sudah digagas ketua dan para pengurus. Saat ini, dengan pengurus yang baru terpilih dan dikukuhkan di Malang, Sabtu (16/1) tersebut, perubahan ini akan ditekankan kembali dan harus lebih baik dari sebelumnya.
“HOG East Java Chapter dibentuk bukan hanya untuk memenuhi kepentingan pribadi masing-masing member yang hanya mengedepankan touring dan bersenang-senang di jalanan. HOG East Java Chapter dibentuk dengan tekad selain sebagai wadah para pemilik Harley Davidson untuk dapat menuangkan keinginannya dalam hal mengendarai motor Harley di jalanan, juga ingin memberi pencerahan terhadap masyarakat dan edukasi bahwa kami di jalan bukan untuk kebut-kebutan dan bertindak anarkis dengan mengabaikan sopan santun berkendaraan di jalanan, “ ujar Wawan.
Saat ini, sambung Wawan, seiring dengan berjalannya waktu, sudah banyak para pemilik Harley Davidson dan memilih bergabung dengan HOG, perlahan-lahan menghapus citra buruk para rider di masyarakat. HOG ingin kehadirannya ditengah-tengah masyarakat ini dapat dicintai dan diterima dengan baik.
“Ada banyak hal yang nantinya akan diperbuat para pengurus HOG East Java periode 2015-2017 ini. Diawali dengan menyatukan tekad seluruh pengurus dan member HOG East Java Chapter, untuk mengubah pandangan masyarakat masih masih buruk tentang sebuah komunitas motor besar, “ ungkap Wawan.
Jika HOG East Java Chapter dapat sebagai contoh yang baik bagi sebuah komunitas atau klub motor besar di Indonesia karena dicintai masyarakat, lanjut Wawan, kami ingin kehadiran kami di Jawa Timur ini dapat membantu meringankan penderitaan masyarakat kurang mampu di Jawa Timur.
“Berbagai program sosial dan charity sudah kami susun dan kami masukkan dalam rapat harian maupun berkala untuk segera ditindak lanjuti dan mendapat dukungan dari seluruh member baik materiil maupun moril. Semoga program-program sosial dan charity yang sudah disusun ini, dapat bermanfaat bagi masyarakat yang menerimanya dan memupuk persaudaraan antara masyarakat dengan seluruh member HOG East Java Chapter, “ jelas Wawan.
Sementara itu, Teguh Suharto Utomo, Humas HOG East Java Chapter menambahkan, mempererat hubungan persaudaraan itu tidak hanya ditujukan kepada sesama member HOG East Java Chapter saja.
Rasa persaudaraan itu juga harus ditunjukkan kepada seluruh member dan pemilik Harley dari seluruh chapter yang ada di Indonesia. Rasa persaudaraan itu juga harus ditunjukkan kepada komunitas motor gede lainnya. Karena, jiwa persaudaraan tersebut sesuai dengan semangat HOG sendiri yaitu brotherhood.
“Brotherhood sendiri selain mengandung arti persaudaraan, kesetia kawanan, juga mengandung pengertian kepedulian. Kepedulian itu bukan hanya ditujukan kepada sesama member dan pengurus, namun juga kepedulian terhadap lingkungan dan masyarakat, “ ungkap Teguh.
Kepedulian yang sudah ditunjukkan HOG East Java Chapter, lanjut Teguh, ini sudah terlihat dari dua kejadian yang dirasakan HOG East Java Chapter. Pertama, Harley milik Nurendra yang tiba-tiba tertabrak pengendara motor bebek, beberapa saat sebelum berangkat ke acara pengukuhan pengurus HOG East Java Chapter di Malang.
“Akibat insiden ini, bak motor Harley sebelah kanan milik Nurendra ini luka terkelupas. Ditaksir kerugian dari insiden ini hingga Rp. 15 juta karena harus mengganti bak baru. Namun dengan legowo Nurendra dapat menerima kenyataan ini dan memaafkan pasangan suami istri yang sudah melukai bak motor Harleynya, “ papar Teguh.
Masih menurut Teguh, sikap brotherhood lain yang sudah ditunjukkan anggota HOG East Java lain adalah, mau menunggu temannya ketika mengetahui motor Harley milik temannya itu tiba-tiba mati di jalan. Kejadian ini menimpa Edi, anggota HOG East Java Chapter asal Gresik.
Karena rasa persaudaraan dan kepedulian yang begitu tinggi terhadap sesamanya, seorang dua orang anggota HOG East Java Chapter yang mengetahui kejadian ini kemudian berhenti dan menemani Edi, menunggu mobil back up dari Mabua datang untuk memperbaiki motor milik Edi tersebut. (pay)