surabayaupdate.com
EKONOMI & BISNIS HEADLINE INDEKS

KOMITMEN BULOG JATIM MENJAGA STABILITAS PANGAN NASIONAL

Yosef Wijaya yang menjabat sebagai Wakil Kepala Perum Bulog Divre Jawa TImur
Yosef Wijaya yang menjabat sebagai Wakil Kepala Perum Bulog Divre Jawa TImur

SURABAYA (SurabayaUpdate) – Begitu pentingnya peran Badan Urusan Logistik (Bulog) Divisi Regional Jawa Timur (Divre) Surabaya menyebabkan seluruh stok beras yang ada di Bulog Jatim di simpan dan dirawat dengan baik.

Perawatan dalam rangka optimalisasi pelayanan terhadap masyarakat ini dilakukan dengan berbagai cara. Diantaranya adalah setiap 15 hari sekali dipantau kualitasnya, sebulan sekali dilakukan penyemprotan (spraying) dan setiap 3 bulan sekali di fumigasi.

Peran Bulog Jawa Timur dalam menopang ketahanan pangan nasional ditunjukkan dengan pengadaan beras sampai pertengahan Juni 2014 ini sudah mencapai 524.915 ton. Pernyataan itu diungkapkan Wakil Kepala Perum Bulog Divre Jawa Timur, Yosef Wijaya, Jumat (13/6).

Lebih lanjut Yosef mengatakan, dari 524.915 ton beras itu, semuanya diperoleh dari dalam negeri. Jika dibandingkan dengan pengadaan pangan nasional yang sudah mencapai 1.539.396 ton, maka kontribusi Jawa Timur untuk stabilitas pangan nasional sebesar 34 persen.

“Bulog Jatim sendiri, tahun 2012 mampu menyiapkan 1,097 ton beras dan di tahun 2013, Bulog Jatim mampu menghasilkan 1,007 ton beras. Capaian ini sudah cukup untu memenuhi penyaluran Raskin Jawa Timur sebesar 639.184 ton di tahun 2012 dan 642.931 ton di tahun 2013, “ urai Yosef.

Menyinggung masalah Raskin, lanjut Yosef, cadangan beras pemerintah sebesar 4 ribu ton. Untuk golongan anggaran dan lain-lain jumlahnya 3240 ton dalam setahun. Dari data tersebut tampak jelas ada kelebihan stok yang besar di Jawa Timur.

“Untuk itu, kelebihan stok tersebut, bisa dipakai membantu ketahanan stok divre lain seperti Sumatera Utara, Jambi, Sumatera Barat, NTT hingga Papua. Jumlah beras dari Jawa Timur yang dikirim keluar Jawa Timur mencapai 444.987 ton pada 2012 dan 426.062 ton ditahun 2013, “ ungkap Yosef.

Di tahun ini, jelas Yosef, direncanakan 284.354 ton beras akan dikirimkan ke Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Bengkulu, Lampung, Riau, Sumatera Selatan, DKI Jakarta, Jawa Barat, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Bali, Nusa Tenggara Timut (NTT) dan Papua.

“Khusus untuk pelayanan Bulog Jawa Timur terhadap raskin, sudah diambil langkah-langkah pengecekan secara berulang-ulang sebelum dikeluarkan dari gudang. Untuk melakukan pengecekan itu, Bulog Jawa Timur mengundang tim pengecekan raskin daerah sebelum beras dikeluarkan dari gudang, “ paparnya.

Pengecekan, sambung Yosef, juga dilakukan terhadap truk pengangkut raskin, terutama dalam hal kelayakan truk. Ketika raskin itu tiba di titik pendistribusian, Bulog Jawa Timur masih memberikan kesempatan kepada teman-teman di desa untuk melakukan pengecekan.

“Segala kegiatan pengecekan itu dibuatkan berita acara, yang dibubuhkan tanda tangan perangkat desa setempat. Sedangkan untuk urusan gudang, melibatkan tim kordinasi raskin kabupaten dan dilakukan pengecekan, “ imbuh Yosef.

Masih menurut Korwil pengawasan Satuan Pengawasan Internal (SPI) Bulog Pusat ini, jika sesuai maka raskin tersebut baru bisa didistribusikan. Model pengawasan yang dilakukan ketika beras itu masuk ke gudang dengan cara menimbang berat beras, melihat kondisi fisik beras, apaka sudah sesuai dengan ketentuan atau belum dan jika fisik beras tidak sesuai dengan spesifikasi yang ada, akan dilakukan penggantian selama 1×24 jam. (pay)

Related posts

Kuasa Hukum Pendeta HL Menduga Ada Kejanggalan Pada Tuntutan 10 Tahun Yang Dijatuhkan JPU

redaksi

Status Eddy Pratiknjo Tanusetiawan Sebagai Tersangka Pasal 263 KUHP Dan Pasal 266 KUHP Penuh Kejanggalan

redaksi

Polres Bangkalan Enggan Lanjutkan Penyidikan SPBU Sepulu

redaksi