SURABAYA (surabayaupdate) – Mengaku ngantuk berat, seorang pemuda yang mengemudikan Honda Jazz menabrak dua mobil yang sedang berhenti di depan Gedung Grahadi Surabaya. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tabrakan ini.
Beberapa anggota polisi Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polrestabes Surabaya yang sedang melaksanakan kegiatan operasi di Taman Apsari Surabaya, Sabtu (6/6) langsung berlari begitu mendengar ada tabrakan.
Meski kegiatan yang melibatkan TNI dan Satpol PP Kota Surabaya ini tidak sampai terhenti, kejadian tabrakan di depan gedung Grahadi Surabaya tersebut menjadi tontonan masyarakat. Polisi kemudian memeriksa identitas pengemudi Honda Jazz warna Hitam nopol AG 700 VY, yang sudah menabrak dua mobil di depan Gedung Grahadi tersebut.
Ikhwal kecelakaan lalu lintas ini berawal dari operasi yang digelar Satlantas Polrestabes Surabaya. Saat kegiatan sedang berlangsung, tiba-tiba terdengar suara tabrakan yang cukup keras sehingga menarik perhatian polisi yang sedang menggelar operasi lalu lintas.
Beberapa polisi yang langsung menuju ke Tempat Kejadian Perkara (TKP) menemukan sebuah mobil Honda Jazz warna Hitam menabrak sebuah Honda City nopol L 1362 RQ dan Honda Civic warna Hitam nopol L 1043 DV yang sedang parkir di depan Gedung Grahadi.
Hasil pemeriksaan identitas dan kelengkapan surat-surat kendaraan dan Surat Ijin Mengemudi (SIM), diketahui bahwa pengemudi Honda Jazz yang menabrak itu bernama Anton Prasetyo Wijaya (23) warga Jl Empu Barada Kepanjen, Jombang, Jawa Timur.
Kepada polisi yang memeriksanya, Anton mengaku ngantuk berat saat mengemudikan mobilnya. Selain memeriksa kelengkapan surat-surat, polisi juga melakukan pemeriksaan terhadap bagian dalam mobil.
“Maaf pak saya ngantuk berat, “ ujar Anton saat diminta keterangan dan menunjukkan surat-surat kelengkapan kendaraannnya malam itu.
Akibat tabrakan Honda Jazz tersebut, mobil Honda City dan Honda Civic mengalami kerusakan pada body bagian kanan belakang sedangkan Honda Jazz yang dikemudikan Anton mengalami kerusakan body bagian kiri. Atas tindakannya itu, Anton Prasetyo akhirnya bersedia mengganti segala kerusakan yang ditimbulkan dari kejadian ini. (pay)