surabayaupdate.com
HEADLINE INDEKS PENDIDIKAN & KESEHATAN

Raih Gelar Doktor Dengan IPK 4.0 Ian Firstian Aldhi Angkat Masalah Smart City Dalam Disertasinya Dihadapan Sembilan Penyanggah

Ujian Doktor Terbuka Promovendus Ian Firstian Aldhi di gedung Pasca Sarjana Unair. (FOTO : parlin/surabayaupdate.com)

SURABAYA (surabayaupdate) – Setelah melalui proses pengujian doktoral secara terbuka dihadapan sembilan penyanggah, Ian Firstian Aldhi akhirnya dinyatakan lulus dan berhak menyandang gelar doktor.

Yang lebih membanggakan adalah, setelah dicecar secara bertubi-tubi dengan berbagai pertanyaan dari sembilan penyanggah dan para undangan akademik, Ian Firstian Aldhi mampu mempertahankan disertasinya yang mengulas masalah konsep smart city bagj Kota Surabaya.

Berkat karya ilmiahnya ini, Ian Firstian Aldhi, S.Kom., M.PSDM pun dinyatakan lulus predikat cumlaude dengan IPK 4.0 dalam ujian doktor terbuka yang diselenggarakan diruang ujian doktor terbuka Dharmodayana Gedung Pasca Sarjana Universitas Airlangga (Unair), Senin (25/8/2025).

Dalam ujian doktor terbuka Promovendus Ian Firstian Aldhi, S.Kom.,M.PSDM ini, Wakil Direktur II Sekolah Pasca Sarjana (SPM) Unair, Prof. Dr. Sri Pantja Madyawati, drh., M.Si ditunjuk sebagai pimpinan sidang.

Selain Prof. Dr. Sri Pantja Madyawati, drh.,M.Si, Promovendus Ian Firstian Aldhi, S.Kom., M.PSDM juga harus bisa mempertahankan disertasinya dihadapan sembilan penyanggah lainnya.

Para penyanggah yang menguji disertasi Ian Firstian Aldhi itu adalah Prof. Badri Munir Sukoco, SE., MBA. Ph.D. yang juga sebagai Promotor bagi promovendus Ian Firstian Aldhi, S.Kom., M.PSDM. Prof. Badri Munir Sukoco menjabat sebagai Direktur Sekolah Pasca Sarjana Unair.

Penyanggah selanjutnya adalah Prof. Dr. Fendy Suhariadi, M.T., Psikolog (co-promotor) yang menjabat sebagai KPS S3 PSDM SPS Unair, Prof. Dr. Sri Iswati SE., M.Si., Ak yang menjabat sebagai Direktur SPS UNAIR periode 2015-2020, Prof. Dr. Nuri Herachwati Dra.Ec., M.Si., M.Sc yang menjabat sebagai KPS S2 PSDM SPS UNAIR, Prof. Dr. Nunuk Dyah Retno Lastuti, drh., MS yang menjabat sebagai Ketua Penjaminan Mutu SPS UNAIR, Prof. Dr. L. Rini Sugiarti, S.Psi., M.Si., Psikolog yang menjabat sebagai Dekan Fakultas Psikologi Universitas Semarang, Dr. Muhammad Fakhruddin Mudzakkir, SE., M.Si yang menjabat sebagai Dosen S3 PSDM, Dr. Ikhsan, S.Psi, MM yang menjabat sebagai Dosen S3 PSDM Unair dan Inspektur Kota Surabaya dan yang terakhir Prof. Dr. Sri Pantja Madyawati, drh., M.Si sebagai Ketua Penyanggah dan menjabat sebagai Wakil Direktur 2 SPS Unair.

Sebelum Promovendus Ian Firstian Aldhi memaparkan hasil penelitiannya yang mengulas tentang tata kelola kota cerdas atau smart city, Ian Firstian Aldhi terlebih dahulu mendapat pertanyaan dari Prof. Dr. Badri Munir Sukoco, SE.,MBA., Ph.D.

Kepada promovendus Ian Firstian Aldhi, S.Kom., M.PSDM, Prof. Badri Munir Sukoco, SE., MBA. Ph.D., menjelaskan bahwa visi Indonesia Emas 2025 membutuhkan partisipasi dari semua pihak, tidak hanya pemerintah pusat.

“Pemerintah di daerah mulai dari tingkat provinsi, kota maupun kabupaten diharapkan ada peran serta aktif dalam transformasi digital,” ujar Prof. Badri Munir Sukoco, SE., MBA., Ph.D.

Ian Firstian Aldhi sedang memaparkan disertasinya diujian doktor terbuka. (FOTO : parlin/surabayaupdate.com)

Berkaitan dengan transformasi digital ini, lanjut Prof. Badri Munir Sukoco, masih banyak keluhan dari masyarakat tentang pelayanan publik dikabupaten maupun dikotamadya yang belum optimal.

“Yang jadi pertanyaan, dari konsep yang anda ajukan dalam disertasi ini, konsep transformasi digital ini bisa terimplemantasikan diseluruh Indonesia. Apa yang harus dilakukan?,” tanya Direktur SPS Unair ini.

Menjawab pertanyaan Prof. Badri Munir Sukoco ini, Promovendus Ian Ian Firstian Aldhi, S.Kom., M.PSDM menjelaskan, supaya hasil penelitiannya ini bisa digunakan dan diimplementasikan pemerintah pusat atau daerah, harus mengimplementasikannya secara pentahelis, artinya dengan melibatkan pemerintah, akademisi, pebisnis, media serta peran aktif masyarakat.

Ian Firstian Aldhi melanjutkan, dari penelitian yang sudah ia lakukan, ada beberapa saran khusus kepada pemerintah, dimulai dari pemerintah kota Surabaya.

“Saran untuk Pemerintah Kota Surabaya, mengemas semua aplikasi Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) menjadi satu yang saya sebut super S,” ujar Ian Firstian Aldhi dalam pemaparannya.

Pengemasan ini, lanjut Ian Firstian, ada yang untuk internal dan ada pula dikhususkan untuk eksternal.

Saran kedua Ian Firstian Aldhi kepada Pemkot Surabaya adalah berkaitan dengan investasi manajerial digital gradines.

“Menurut hasil penelitian yang saya lakukan, ternyata fokus Pemkot Surabaya itu masih terus berjuang untuk memenuhi itu,” papar Ian.

Saran selanjutnya Ian berikan kepada Pemerintah Propinsi Jawa Timur. Lebih lanjut Ian Firstian Aldhi menjabarkan bahwa Pemerintah Propinsi Jawa Timur seharusnya mengadakan East Java Smart City Forum.

“Namun sejak adanya forum Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia APeKSI di tahun 2024 lalu, sudah mulai dibahas tentang konsep smart city,” ujar Ian Firstian Aldhi.

Dr. Ian Firstian Aldhi foto bersama setelah dinyatakan lulus dengan gelar doktor. (FOTO : parlin/surabayaupdate.xom)

Diforum tersebut juga sudah dibahas tentang east java smart city ours and conference. Jadi para pemangku kebijakan disetiap kabupaten berkumpul untuk mempresentasikan upayanya menuju ke smart city.

Terkhusus bagi kementerian ditingkat pusat, Ian Firstian Alhi pun mempunyai masukan, termasuk Komdigi, Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN RB), harus dibuatkan kebijakan bukan standart nasional.

Masih untuk pemerintahan pusat ditingkat kementerian, harus dibuatkan pula sistem monitoring nasional berbentuk daring atau online.

Ian Firstian Aldhi kembali menjelaskan, berdasarkan penelitiannya terhadap middle manager Pemerintah Kota Surabaya, diadakannya indikator untuk mengevaluasi kinerja kepemimpinan di lingkungan pemerintah kota Surabaya.

Masib berkaitan dengan isi penelitiannya dalam hal tata kelola kota cerdas, Ian Firstian Aldhi juga menyebutkan, bahwa Pemkot Surabaya masih terus berupaya meningkatkan literasi digital di kalangan masyarakat, sebagai langkah strategis mewujudkan smart city yang inklusif serta aman.

Namun, upaya Pemkot Surabaya tersebut masih ada kendala karena adanya beberapa titik di Surabaya yang belum sepenuhnya terjangkau akses digital.

Untuk itu, langkah pertama yang harus dilakukan adalah melakukan investasi, guna memastikan internet dapat diakses seluruh masyarakat Kota Surabaya,” urainya.

Selain ketersediaan akses internet, sambung Promovendus Ian Firstian Aldhi, literasi digital harus menjadi prioritas utama.

“Pemkot Surabaya berupaya membekali masyarakat dengan kemampuan untuk menggunakan teknologi secara bijak dan bertanggung jawab,” ulasnya.

Literasi digital, sambung Ian Firstian Aldhi, sqngat penting agar akses internet tidak disalahgunakan. Masyarakat juga perlu dibekali dengan kemampuan menghadapi disrupsi teknologi.

Ian Firstian Aldhi juga menekankan tentang pentingnya partisipasi aktif dari seluruh elemen masyarakat, terutama orang tua, dalam mengawasi penggunaan internet bagi anak-anak. Pengawasan yang ketat diharapkan dapat melindungi generasi muda dari dampak negatif era globalisasi yang serba terbuka.

Dalam penelitiannya, Promovendus Ian Firstian Aldhi juga menyoroti pentingnya peran pemimpin Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dalam mengimplementasikan infrastruktur teknologi informasi (TI) yang canggih di Surabaya.

“Aplikasi pemerintahan akan disederhanakan menjadi 22 aplikasi untuk mempermudah pelayanan internal Pemkot Surabaya dan warga,” tutur Ian.

Langkah-langkah ini diharapkan dapat mempercepat terwujudnya smart city yang tidak hanya modern, tetapi juga aman, inklusif, dan memberikan manfaat bagi seluruh warga Surabaya. (pay)

Related posts

Ajukan Gugatan Perbuatan Melawan Hukum, Nany Widjaja Ajukan 24 Bukti Legalitas Kepemilikan PT Dharma Nyata Press

redaksi

Komisi A Merasa Terpukul Dengan Munculnya Bill Karaoke Senilai Hampir Tujuh Juta Rupiah

redaksi

PT Bakti Satya Citra Take Over Seluruh Aset Dan Kewajiban PT Sipoa Grup

redaksi