surabayaupdate.com
HEADLINE HUKUM & KRIMINAL INDEKS

Demi Mendapatkan Cover Keyboard Dan Powerbank, Petinggi Pelindo III cabang Tanjung Perak Surabaya Todong Pegawai Counter HP

GM Pelabuhan Indonesia III (Persero) Cabang Tanjung Perak Surabaya, Eko Harijadi Budijanto, saat menerima penghargaan dan  dinobatkan sebagai Business Future Leader 2014 tanggal 16 Oktober 2015 oleh majalah SWA. ( FOTO : istimewa/tindaon/dobraknews.com)
GM Pelabuhan Indonesia III (Persero) Cabang Tanjung Perak Surabaya, Eko Harijadi Budijanto, saat menerima penghargaan dan dinobatkan sebagai Business Future Leader 2014 tanggal 16 Oktober 2015 oleh majalah SWA. ( FOTO : istimewa/tindaon/dobraknews.com)

SURABAYA (surabayaupdate) – Demi mendapatkan cover keyboard dan powerbank Samsung, seorang pria yang menjadi pejabat di salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di Surabaya todong karyawan counter HP di Plasa Marina Surabaya.

Layaknya seorang koboi jalanan, pria yang belakangan diketahui bernama Eko Harijadi Budijanto ini, langsung menodongkan sepucuk senjata api mirip pistol yang dicabut dari balik bajunya ke dahi M. Sofi, penjaga counter HP di lantai 3 Plasa Marina Surabaya, Sabtu (5/12) pukul 13.30 Wib.

Aksi penodongan senjata api ini terjadi karena kekesalan Eko yang sudah menunggu lama untuk membeli Samsung Galaxy Note 5 seharga Rp. 9,3 juta di counter tempat Sofi bekerja. Setelah menunggu cukup lama, tibalah giliran Eko untuk mendapatkan pelayanan dari pegawai counter.

Sofi yang melayani Eko waktu itu kemudian mengatakan jika hadiah langsung atas pembelian Samsung Galaxy Note 5 sudah habis. Namun, Sofi meminta supaya Eko mengisi nomor telepon di kuitansi pembayaran supaya pihak counter bisa menghubunginya bila hadiah berupa cover keyboard dan powerbank Samsung telah tiba.

Eko yang kecewa karena sudah membayar dalam bentuk uang tunai dan menunggu lama untuk mendapatkan hadiah langsung tersebut, langsung naik pitam. Tidak terima mendapat perlakuan seperti itu, Eko pun mencabut sebuah benda mirip senjata api dari balik bajunya dan menodongkannya ke dahi Sofi.

Kepada Sofi, Eko sempat mengatakan “Kamu tidak tahu siapa saya ya? “. Selain menodongkan benda mirip senjata api ke Sofi, Eko kemudian meminta kembali uangnya dan bergegas untuk meninggalkan counter HP tersebut.

Tidak terima mendapat perlakuan seperti itu, Sofi kemudian mengadukan hal tersebut ke polisi. Sofi pun mendatangi Polsek Wonocolo untuk melaporkan dugaan penodongan senjata api oleh Eko.

Kanit Reskrim Polsek Wonocolo, AKP. Arif Suharto mengatakan, laporan Sofi sudah diterima kepolisian. Saat ini tim reskrim Polsek Wonocolo berkoordinasi dengan Satreskrim Polrestabes Surabaya untuk menindaklanjuti laporan tersebut.

Tidak lama berselang usai Sofi membuat laporan di Polsek Wonocolo, Unit Resmob Polrestabes Surabaya langsung melakukan penangkapan. Tiga jam kemudian, Eko dijemput di kantornya di Pelindo III Surabaya.

Menanggapi kasus ini, Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya, Takdir Mattanete mengatakan, saat ini polisi sedang melakukan pemeriksaan terhadap Eko. Berdasarkan hasil pemeriksaan sementara yang dilakukan polisi, akhirnya diketahui jika Eko Hariadi Budianto, yang menodongkan senjata api mirip pistol tersebut adalah General Manager (GM) Pelindo III cabang Tanjung Perak Surabaya.

“Pemeriksaan masih kami lakukan. Saat ini, kami sedang mendalami senjata yang digunakan terlapor untuk menodong pelapor di tempatnya bekerja. Namun, dari pemeriksaan yang sudah dilakukan diketahui jika senjata api yang dibawa terlapor waktu itu berjenis Air Softgun, “ ujar Takdir.

Meski belum tuntas pemeriksaannya, lanjut Takdir, Eko Hariadi terancam dijerat dengan pasal berlapis. Dua pasal yang bisa dijeratkan ke Eko adalah pasal 335 KUH Pidana dan Undang-Undang Darurat No. 12 tahun 1951. (pay)

Related posts

Masalah Isi Perjanjian Antara Pemkot Surabaya Dan PT Gala Bumi Perkasa, Banyak Pedagang Pasar Turi Yang Tidak Mengetahui

redaksi

Majelis Hakim Tolak Permohonan Peninjauan Setempat

redaksi

Para Pedagang Korban Kebakaran Pasar Turi Tahun 2007 Datangi Kantor DPRD Kota Surabaya

redaksi