surabayaupdate.com
EKONOMI & BISNIS HEADLINE INDEKS

Diperhelatan EJAVEC CP 2022, BI Jatim Berharap Jawa Timur Jadi Smart Province Dengan Penguatan Kebijakan Berbasis Keilmuan

Acara 9th East Java Economic (EJAVEC) Forum Call for Paper (CP) 2022 yang dihelat Kantor Wilayah Bank Indonesia Propinsi Jawa Timur. (FOTO : dokumen pribadi untuk surabayaupdate.com)

SURABAYA (surabayaupdate) – Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur dorong Jawa Timur menjadi smart province dengan penguatan kebijakan yang berbasis keilmuan (research-based policy).

Gagasan ini didorong Kantor Perwakilan Bank Indonesia diacara 9th East Java Economic (EJAVEC) Forum Call for Paper (CP) 2022, yang mengambil tema “Akselerasi Pemulihan Ekonomi dan Sosial Jawa Timur pada Era Normal Baru”.

Pada perhelatan ini, juga dilakukan konferensi dan pengumuman pemenang kompetisi yang telah digelar tanggal 14 Juli 2022, dimana pada kompetisi itu dihadiri Deputi Gubernur Bank Indonesia, Plt Gubernur Provinsi Jawa Timur, Guru Besar Universitas Institut Pertanian Bogor, Direktur Eksekutif Pelaksana Kartu Prakerja, Ketua ISEI Cabang Surabaya Koordinator Jawa Timur dan Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Propinsi Jawa Timur, Budi Hanoto dalam sambutannya mengatakan, EJAVEC bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran stakeholders tentang perkembangan ekonomi dan isu strategis yang terjadi di Jawa Timur.

“Pada perhelatan EJAVEC CP 2022 yang sudah berlangsung sejak 7 Maret 2022 ini, diikuti 93 full paper yang berasal dari mahasiswa, akademisi, praktisi, dan ASN dari enam provinsi di Indonesia serta beberapa universitas dari luar negeri,” ungkap Budi.

Di tahun ini, sambung Budi, EJAVEC Journal berhasil terakreditasi International Standard Serial Number (ISSN) elektronik yang mengindikasikan peningkatan kredibilitas jurnal yang dihasilkan. Bertindak memberikan keynote speech pada acara itu, Deputi Gubernur Bank Indonesia, Juda Agung,

Sementara itu, Juda Agung saat perhelatan EJAVEC Journal mengatakan bahwa perkembangan ekonomi Indonesia saat ini, masuk dalam kategori kelompok negara yang ekonominya sehat.

Meskipun perekonomian global saat ini dibayangi risiko stagflasi, Juda menilai, Indonesia masih dalam kondisi yang kondusif.

“Hal ini diketahui dari respon kebijakan bank Sentral Amerika Serikat, The Fed, yang menaikkan suku bunga acuannya menjadi 9,1%, sedangkan suku bunga acuan Bank Indonesia BI-7DRRR masih dipertahankan di 3,5%,” ujar Juda.

Plt. Gubernur Provinsi Jawa Timur, Emil Dardak mengatakan, perekonomian nasional terus membaik, seiring dengan penurunan kasus Covid-19.

“Pertumbuhan ekonomi Jawa Timur di triwulan pertama memberikan kabar menggembirakan, tumbuh sebesar 5,20% (yoy), lebih tinggi daripada pertumbuhan ekonomi nasional pada triwulan I 2022 sebesar 5,01% (yoy),” kata Emil.

Pada sesi pemaparan, konferensi EJAVEC 2022 menghadirkan dua narasumber, Prof. Dr. Muhammad Firdaus, M.Si., Guru Besar Institut Pertanian Bogor dan Denni Puspa Purbasari, Ph.D.

Dalam pemaparannya, Prof. Dr. Muhammad Firdaus, M.Si menerangkan pentingnya posisi Jawa Timur dalam mengantisipasi krisis pangan.

Lebih lanjut Guru Besar Institut Pertanian Bogor ini menjelaskan, dalam hal mengantisipasi krisis pangan di Jawa Timur ini, karena Jawa Timur merupakan sentra produksi paling utama untuk komoditas tanaman pangan, holtikultura, peternakan, termasuk ayam kampung dan produk perikanan.

Berbicara mengenai soft infrastructure, Denni Puspa Purbasari, Ph.D menjelaskan, masifnya penyaluran insentif ketenagakerjaan di Jawa Timur.

“Sampai dengan 30 Juni 2022, total insentif dari Kartu Prakerja yang disalurkan di Jawa Timur sejumlahnya mencapai Rp. 2,7 triliun dengan 4 juta pendaftar,” kata Denni.

Denni melanjutkan, penerima insentif tersebut inklusif, mencakup 3,2 persen penyandang disabilitas dan 3,8 persen purna pekerja migran Indonesia.

“Penyaluran insentif itu merupakan salah satu upaya pemerintah dalam merespon tantangan ketenagakerjaan antara lain masih banyaknya (89%) orang dewasa di Indonesia yang tidak pernah mengikuti kursus/pelatihan, jumlahnya sekitar 89 persen,” papar Denni.

Kemudian, lanjut Denni, peningkatan signifikan pengangguran dari kalangan terdidik maupun berusia muda.

Di akhir acara, BI Jatim mengumumkan pemenang setiap kategori paper EJAVEC Forum 2022 dengan total hadiah senilai Rp168juta.

Untuk Kategori General Paper Peserta Umum, Juara I diraih Rizqi Qurniawan, Shania Rahmi dari Universitas Indonesia (UI), Juara II diraih Suryo Adi Rakhmawan dari King Fahd University of Petroleum and Minerals Arab Saudi, Juara III diraih Ragdad Cani Miranti, Deltha Airuzsh Lubis, Yongki Choirul Anam dari BPS Sumatera Utara.

Kategori General Paper Peserta Mahasiswa, Juara I diraih Alif Ihsan A Fahta, Anggita Fiorella Moreni, Adzrani Anggita dari Universitas Indonesia, Juara II diraih Nafis Dwi Kartiko dari Universitas Bina Nusantara (Binus), Juara III diraih Iqram Ramadhan Jamil, Ananda Sintia Putri, dan Nur Azizah Arianggi Suryaatmaja dari Universitas Padjajaran.

Sedangkan Kategori Regional Economic Modelling Paper, Juara I diraih Hilman Hanivan dan Suryo Adi Rakhmawan dari BPS Indonesia dan King Fahd University of Petroleum and Minerals Arab Saudi, Juara II diraih Firman Afrianto dari PT. Sagamartha Ultima & Ikatan Ahli Perencanaan Jatim, Juara III diraih Unggil Heriqbaldi, Miguel Angel Esquivias, Jovi Sulistiawan dari Universitas Airlangga.

Para pemenang tersebut hasil saringan 19 finalis terbaik yang telah memberikan sumbangan pemikiran mengenai strategi pengembangan UMKM, peran fintech dalam peningkatan perekonomian, penguatan perdagangan antar daerah, upaya peningkatan daya saing ekspor, dan akselerasi pemulihan kinerja sektor pariwisata.

Berbagai gagasan dari finalis tersebut berkontribusi terhadap upaya kebangkitan perekonomian Jawa Timur di masa mendatang yang juga sebagai bagian dari program Optimis Jatim Bangkit. (awp)

 

 

Related posts

Putusan Ringan Edi Jasin Tidak Cermat Dan Sudah Mencederai Rasa Keadilan

redaksi

Kejari Surabaya Terima 3 Mesin EDC Dari BRI

redaksi

ARTIS BACAKAN SURAT TERBUKA UNTUK RISMA

redaksi