surabayaupdate.com
HEADLINE INDEKS

Anggota PP Dihajar Security Grand City Mall Dalam Keadaan Mabuk Berat

Yusak, anggota ormas Pemuda Pancasila saat melapor ke kantor polisi
Yusak, anggota ormas Pemuda Pancasila saat melapor ke kantor polisi

SURABAYA (surabayaupdate) – Dalam keadaan mabuk berat, seorang anggota organisasi massa Pemuda Pancasila (PP) dihajar security Grand City Mall. Sebelum akhirnya melapor ke polisi, anggota PP ini sempat disekap.

Yuska, anggota PP yang menjadi korban penganiayaan dan pengeroyokan hanya bisa pasrah ketika mendatangi kantor polisi Polsek Genteng. Dalam keadaan wajah penuh darah dan lebam, ia melaporkan aksi penganiayaan yang dialaminya, Rabu (29/10).

Di saat Yuska membuat laporan di kantor polisi, sejumlah anggota PP yang mendengar aksi penganiayaan itu, mendatangi Grand City Mall. Anggota PP yang mendatangi Grand City Mall ini tidak terima terhadap tindakan arogan dan semena-mena yang telah dilakukan security Grand City Mall pada saat itu.

Tidak hanya ingin mencari oknum security Grand City Mall yang sudah bertindak arogan dengan memukuli rekannya, sejumlah anggota PP yang mendatangi pusat perbelanjaan di kawasan Surabaya Selatan ini tidak terima atas perampasan atribut organisasi PP oleh sejumlah security yang sudah melakukan penganiayaan dan pengeroyokan terhadap Yuska.

Pernyataan ini diungkapkan Deni, Ketua Ranting PP Kecamatan Wonokromo. Lebih lanjut Deni mengatakan, kedatangan sejumlah anggota PP ke Grand City itu adalah aksi dukungan moral terhadap Yuska.

“Selain kami datang untuk berdemo atas tindakan arogan sejumlah security yang sudah menganiaya teman kami hingga babak belur, kami juga tidak terima terhadap aksi perampasan atribut PP yang sudah dilakukan para security yang menganiaya teman kami tersebut, “ ujar Deni.

Walau Yusak dalam keadaan mabuk berat, lanjut Deni, ia itu tidak melakukan perbuatan apa-apa. Jika pihak keamanan yang bertugas malam itu ingin menegur, tidak masalah. Namun, security mall malah memanfaatkan kondisi Yusak yang mabuk berat untuk melakukan tindakan penganiayaan.

“Silahkan jika ingin menegur. Tapi kalau sampai melakukan tindakan penganiayaan, itu akan menjadi persoalan baru. Apalagi, para pelaku penganiayaan sempat mengeluarkan sangkur dan memborgol tangan korban dan akhirnya memukuli korban hingga membabi buta, “ ungkap Deni.

Peristiwa ini terjadi berawal dari acara kumpul-kumpul di tempat karaoke keluarga Happy Popy Grand City oleh sejumlah anggota Pemuda Pancasila Surabaya. Tiba-tiba diruangan sebelah terdengar keributan.

Keributan itu dipicu adanya kehilangan barang milik tamu Happy Poppy. Karena merasa terganggu, sejumlah anggota PP kemudian beranjak dari tempat mereka dan mendatangi ruang sebelah, yang terjadi kehilangan.

Anehnya, security yang bekerja saat itu malah diminta untuk mencari biang keributan dan anggota PP ini dilarang meninggalkan ruangan. Tindakan security ini pun ditentang anggota PP. Meski sempat terjadi keributan, namun akhirnya anggota PP bisa meninggalkan lokasi.

Beberapa anggota PP yang sudah meninggalkan tempat karaoke tiba-tiba tersadar jika ada salah satu rekan mereka yang masih tertinggal di ruang karaoke dalam keadaan mabuk minuman keras. Mereka pun berniat kembali untuk menjemput rekan mereka yang mabuk itu.

Disaat sejumlah anggota PP ingin menjemput Yusak, beberapa security lainnya malah melarang dengan alasan pusat perbelanjaan sudah tutup. Alasan yang dikeluarkan sejumlah security ini malah membuat anggota PP lainnya curiga karena karaoke Happy Poppy tutup pukul 02.00 dini hari.

Anggota PP spontan kaget setelah mendengar info bahwa kawannya yang tertinggal telah berada di Polsek Genteng dan dalam kondisi muka lebam serta luka di wajah akibat dianiaya security. (pay)

Related posts

Dua Pendeta Pasangan Suami Istri, Jadi Saksi Diperkara Gugatan Gono Gini

redaksi

Kuasa Hukum Mulya Hadi : Identitas Tanah Sengketa Sudah Terungkap, Tinggal Menunggu Adanya Keadilan

redaksi

Terdakwa Tanam Ganja Secara Hydroponik Ajukan Uji Materi Keberadaan Pasal 111 Dan Pasal 114 UU Narkotika Ke MK

redaksi