GRESIK (halopolisi.com) – Meskipun tidak wajib, sebanyak 11 siswa berkebutuhan khusus (inklusi) Gresik tetap mengikuti Ujian Nasional (Unas) di SMPLB Kemala Bhayangkari dan SMPN 4 Gresik.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Gresik Muhammad Nadlif menerangkan, 11 siswa inklusi tersebut masing-masing 6 siswa dari SMPLB dan 5 siswa dari SMPN 4.
Dalam mekanismenya, ijazah siswa inklusi tidak sama dengan siswa reguler. Setelah lulus ujian siswa inklusi hanya akan diberi sertifikat dari lembaga. Nilai-nilai dari Unas akan diambilkan dari hasil ujian sekolah masing-masing.
“Sesuai peraturannya, siswa inklusi tidak diwajibkan ikut Unas. Namun mereka akan tetap bisa melanjutkan pendidikannya dengan sertifikat, dimana nilainya akan diambilkan dari ujian sekolah,” terangnya, Senin (5/5/2014).
Sedang jumlah siswa SMP dan sederajat di Kab. Gresik yang mengikuti Unas sebanyak 9673 siswa SMP dan 7388 siswa MTS dan 11 siswa inklusi. “Untuk peserta kejar Paket B, ada 596 siswa,” papar Nadlif.
Sementara itu, Kepala Sekolah SMPLB Kemala Bhayangkari, Fatimah, yakin akan kemampuan keenam anak didiknya. “Meski terbatas, namun mereka sudah bersiap diri jauh-jauh hari untuk mengikuti Unas,” tandasnya. (man/abi)
Foto: Suasana Unas siswa inklusi (man)