surabayaupdate.com
HEADLINE INDEKS POLITIK & PEMERINTAHAN

RS BAKTI RAHAYU TELANTARKAN PASIEN IBU HAMIL HINGGA MENINGGAL DUNIA

Keluarga Riani, pasien RS Bhakti Rahayu yang akhirnya meninggal dunia. (FOTO : parlin/surabayaupdate)
Keluarga Riani, pasien RS Bhakti Rahayu yang akhirnya meninggal dunia. (FOTO : parlin/surabayaupdate)

SURABAYA (SurabayaUpdate) – Karena ditelantarkan para medis dan lambat mendapatkan penanganan, seorang ibu yang sedang hamil 7 bulan akhirnya meninggal di Rumah Sakit (RS) Bakti Rahayu, Senin (7/7).

Dalam keadaan tubuh yang sudah membiru dan sebelumnya sempat mengalami kejang-kejang, seorang wanita yang sedang hamil 7 bulan, menghembuskan nafas yang terakhir di Instalasi Rawat Darurat (IRD) RS Bakti Rahayu Surabaya, Jalan Ketintang Madya Surabaya. Belakangan dketahui korban bernama Riani (38), warga Jalan Pagesangan Asri Surabaya.

Hani, salah satu kerabat korban mengatakan, kematian Riani ini akibat lambatnya penanganan tim medis RS Bakti Rahayu, sejak awal pasien masuk ke rumah sakit hingga menjelang detik-detik terakhir kematiannya.

Lebih lanjut Hani mengatakan, Riani datang ke RS Bakti Rahayu dalam keadaan sehat. Pasien juga tidak mengeluh apapun tentang kehamilannya tersebut. Karena adanya rekomendasi dari dokter kandungan, maka pasien akhirnya mendatangi RS Bakti Rahayu.

“Pasien kami antar Sabtu (5/7) pukul 15.00 Wib. Ketika itu keadaannya masih sehat. Kami membawanya ke rumah sakit ini karena ada rekomendasi dari dr. Kirana yang beralamat di Jalan Ngelom Surabaya, “ ujar Hani.

Saat pasien memeriksakan kandungannya ke dr. Kirana itu, sambung Hani, dokter menemukan ada kejanggalan pada kehamilan pasien. Ternyata, janin yang dikandungnya itu, sudah tidak bernyawa. Dan diperkirakan janin itu sudah tidak bernyawa di dalam kandungan selama 2 bulan.

“Kepada keluarga pasien, dokter menyarankan supaya pasien dilakukan operasi Caesar untuk mengangkat janin yang sudah tidak bernyawa tersebut. Jika dibiarkan berlama-lama, akan mengalami infeksi dan infeksi itu akan menjalar ke seluruh tubuhnya, “ ungkap Hani.

Begitu tiba di RS Bakti Rahayu, Hani bercerita, jika tim medis yang bertugas kala itu terlihat acuh dan tidak mementingkan pasien yang datang. Pasien disarankan untuk opname di rumah sakit tersebut sambil menunggu penanganan lebih lanjut.

Meski sudah menempati ruang Arjuna 1 di RS tersebut, hingga pukul 21.00 Wib, pasien tidak mendapat tindakan medis apapun. Hani yang merasa jengkel dan memprotes keras buruknya penanganan di rumah sakit ini, baru mendapat respon dari petugas medis lainnya yang bertugas malam itu.

“Sepuluh menit setelah saya marah-marah, datanglah seorang dokter yang bernama Sofyan, untuk memberikan tindakan medis. Pasien pun langsung diinfus. Minggu (6/7), pasien kemudian diberi obat perangsang pendorong janin supaya lancer keluar janinnya, “ jelas Hani.

Tiba-tiba, Senin (7/7) sekitar pukul 09.30 Wib, korban mengalami kejang yang cukup hebat. Karena panik, petugas medis yang bertugas pagi itu, kemudian membawa pasien ke IRD untuk mendapatkan penanganan. Korban pun mendapatkan tindakan pacu jantung.

Namun, tindakan penyelamatan yang dilakukan petugas medis di RS Bakti Rahayu ini terlihat sia-sia. Meski berulangkali di pompa, korban tetap tak bergerak, hingga akhirnya dinyatakan korban sudah meninggal dunia. (pay)

 

 

 

 

 

Related posts

Penghuni Rumah Jalan Karangrejo Sawah VII Surabaya Tuntut Keadilan

redaksi

Hakim Pengadilan Tinggi Jawa Timur Bebaskan Irwan Tanaya Dan Benny Soewanda

redaksi

PELINDO MARINES SERVICE AJAK WARGA BANGKALAN DISKUSI SOAL PEMANFAATAN KARANG JAMUANG

redaksi