SURABAYA (surabayaupdate) – Setelah sukses dengan Lara Ati, produser Bayu Skak membuat seri keduanya.
Diberi judul Lara Ati 2, produser Bayu Skak dalam mengembangkan Lara Ati 2, juga mengemasnya dalam sebuah novel.
Kesuksesan Lara Ati 2 juga terlihat dari jumlah penontonnya. Melalui aplikasi Vidio, Lara Ati sampai merebut hati 35 juta penontonnya.
Dibalik suksesnya Lara Ati 2, ada sebuah sosok yang harus diperhitungkan didunia seni peran. Sosok itu bernama Nataneila Quinn Arkadevi.
Sebagai pendatang baru didunia seni peran, akting pendatang baru asli Jawa Timur ini ternyata masih tercatat sebagai siswi kelas 8 SMPN 6 Surabaya.
Yang membuat Nataneila Quinn Arkadevi sangat istimewa, gadis kelahiran Surabaya tanggal 26 Desember 2009 ini ternyata juga memiliki segudang prestasi didunia olahraga dan modeling.
Siapa sangka, Nei panggilan akrab gadis cantik ini, beberapa kali mengukir prestasi dibidang olahraga karate.
Adapun deretan prestasi yang pernah diukir pemeran Fafat di film Lara Ati 2 ini, juara karate beregu tahun 2018, Winner Kata perorangan tahun 2021-2023, juara turnamen karate kategori Kumite Pemula tahun 2022-2023.
Didunia modeling, adik Mamat Dingkluk pada film Lara Ati 2 ini juga menyabet sederetan prestasi bonafid seperti bagian dari 17 finalis putri cilik Jawa Timur pada tahun 2021.
Nei juga pernah menyabet best talent putri cilik Surabaya di tahun yang sama, dilanjutkan dengan best model dari Surabaya.
Putri pasangan Arif Darmawan dan Devi Pujayanti ini juga berhasil menjadi best fotomodel terbaik top model Indonesia tahun 2022.
Sebagai artis pendatang baru, Nei mengaku ketagihan bermain di film yang disutradari Bayu Skak.
“Bangga rasanya bisa beradu peran dengan komedian Jawa Timur seperti Dono Pradana, Firza Valaza, Indra Pramujito dan juga Keisya Levronka serta para aktris di tingkat nasional,” kata Nataneila Quinn Arkadevi.
Lara Ati 2, lanjut Nataneila, adalah pengalaman baru didunia seni akting dan akan sangat sulit dilupakan.
Nei mengakui bahwa bermain di Film Lara Ati 2 tidaklah mudah. Meski awalnya sangat sulit memerankan tokoh Fafat, namun lama kelamaan hal itu bisa dilakukan karena terbiasa.
“Berperan sebagai Fafat terasa lebih mudah karena peran yang dimainkan menggunakan bahasa sehari-hari. Ya, Lara Ati 2 memang menggunakan konsep bahasa khas Suroboyoan,” papar Nataneila.
Nei menambahkan, bermain film Lara Ati 2, sebagai langkah awal baginya untuk meniti prestasi selanjutnya.
Penyuka ayam goreng ini juga mengatakan, bahwa ia memiliki cita-cita sebagai profesional publik figure.
Ditengah kesibukannya bermain sinetron Nei tetap memprioritaskan pendidikannya. Bahkan, nilai-nilai ulangannya cukup bagus. (pay)