surabayaupdate.com
EKONOMI & BISNIS INDEKS

Ekonomi Jatim Tumbuh 5,24%, Diatas Angka Pertumbuhan Ekonomi Nasional

Kepala Kantor Perwakilan Wilayah Bank Indonesia Doddy Zulverdi. (FOTO : amelia wulan/surabayaupdate.com)

SURABAYA (surabayaupdate) – Ekonomi di Jawa Timur mengalami pertumbuhan 5,24 persen. Pertumbuhan ini diatas angka pertumbuhan ekonomi nasional.

Selain itu, pertumbuhan perekonomian di Jawa Timur hingga 5,24 persen pada triwulan ke-2 tahun 2023 ini menunjukkan ketahanan ekonomi domestik terhadap tekanan global yang terus menguat.

Penilaian akan tumbuhnya perekonomian di Jawa Timur ini diungkapkan Kepala Kantor Perwakilan Wilayah (Kakanwil) Bank Indonesia Propinsi Jawa Timur Doddy Zulverdi, Selasa (8/8).

Lebih lanjut Doddy menjelaskan, pertumbuhan perekonomian di Jawa Timur sebesar 5,24 persen itu di atas angka pertumbuhan ekonomi nasional pada periode yang sama sebesar 5,17 persen.

“Faktor pendukungnya antara lain karena peningkatan Investasi Penamaan Modal Asing (PMA) dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN), konsumsi pemerintah, dan konsumsi rumah tangga,” ungkap Doddy.

Pada periode triwulan II 2023, lanjut Doddy, ekonomi Jawa Timur juga berkontribusi pada pertumbuhan perekonomian nasional sebesar 14,45 persen, dan 25,23 persen terhadap perekonomian Pulau Jawa.

Doddy juga menambahkan, bahwa perekonomian di Jawa Timur mengalami akselerasi cukup signifikan yang berlangsung sejak Triwulan IV pada tahun lalu.

Melihat pertumbuhan ekonomi di Jawa Timur ini, Doddy mengaku optimis angka pertumbuhan ekonomi di Jatim akan terus mengalami kenaikan dan akselerasi positif, seiring dengan penurunan laju inflasi.

“Berdasarkan grafik Indeks Harga Konsumen (IHK), inflasi Jatim menunjukkan tren penurunan, dan tercatat 4,11 persen pada Juli tahun ini (YoY),” papar Doddy.

Sedangkan inflasi month to month Jatim, sambung Doddy, masih lebih rendah dari nasional. BI Jatim cukup optimistis, inflasi di Jatim pada Agustus ini akan memenuhi target karena dukungan berbagai program.

Namun, Doddy juga mengingatkan bahwa kondisi global harus tetap diwaspadai, terutama dampak geopolitik yang belum tuntas, dan gangguan supply chain ekspor impor serta suku bunga inflasi di negara-negara maju yang masih tetap tinggi.

Secara keseluruhan, menurut Doddy, perekonomian seluruh provinsi di Pulau Jawa masih menjadi penyumbang Pendapatan Domestik Bruto (PDB) nasional terbesar.

Menurut Doddy, hal Ini dikarenakan faktor kekuatan konsumsi rumah tangga, seperti libur hari besar keagamaan, libur panjang sekolah, insentif pembayaran yang dikeluarkan pemerintah (konsumsi pemerintah), serta investasi dengan kontribusi 3,46 persen, pada triwulan I 2023 naik menjadi 5,49 persen pada triwulan II 2023. (awp)

Related posts

Persidangan Permohonan Peninjauan Kembali Yang Diajukan Yudi Setiawan Akhirnya Digelar Di Pengadilan Tipikor Surabaya

redaksi

Puluhan Konsumen Apartemen Kondominium Hotel The Eden Kuta Tuntut Keadilan

redaksi

Dewan Kritisi Pemkot Surabaya Terkait Mudahnya Pemberian Ijin Tanpa Memperhatikan Lingkungan

redaksi