surabayaupdate.com
EKONOMI & BISNIS HEADLINE INDEKS

Perkumpulan Pembinaan Mental Karate (PMK) Kyokushinkai Karate-Do Indonesia Datangkan Guru Besar Karate Kyokushinkai Japan

Dr. KPHA Tjandra Sridjaja Pradjonggo, President Perkumpulan Pembinaan Mental Karate Kyokushinkai Indonesia. (FOTO : parlin/surabayaupdate.com)

SURABAYA (surabayaupdate) – Perkumpulan Pembinaan Mental Karate (PMK) Kyokushinkai Karate-Do Indonesia datangkan seorang Guru Besar Karate Kyokushinkai dari Jepang.

Guru Besar Karate Kyokushinkai yang didatangkan Perkumpulan PMK Kyokushinkai Karate-Do Indonesia itu bernama Satoshi Yui.

Bertempat di Ballroom Victoria Shangrilla Hotel Surabaya, Sabtu (18/11/2023), Satoshi Yui pemegang sabuk hitam DAN VIII itu menularkan ilmu karatenya serta pengalamannya selama ini sebagai seorang Guru Besar Karate kepada para karateka yang tergabung dalam berbagai perguruan karate Kyokushinkai yang ada di Indonesia.

Kedatangan Satoshi Yui ke Surabaya ini dikemas dalam acara Special Training With Satoshi Yui ini juga akan diisi dengan pemberian gelar kehormatan DAN IV kepada Pangdam V/Brawijaya Mayjend TNI Farid Makruf, MA.

Gelar Kehormatan DAN-IV Karate yang diberikan kepada Mayjend TNI Farid Makruf tersebut karena dedikasinya yang begitu tinggi menggiatkan olahraga karate khususnya di Jawa Timur.

Selain itu, pada perhelatan Special Training With Satoshi Yui, acara yang digelar selama dua hari sejak Sabtu (18/11/2023) dan berakhir Minggu (19/11/2023) ini, akan dibuka secara langsung oleh Dr. KPHA Tjandra Sridjaja Pradjonggo, SH., MH seorang karateka Kyokushinkai DAN VI yang juga menjabat sebagai Presiden Perkumpulan Pembinaan Mental Karate Kyokushinkai Indonesia.

Dalam sambutannya yang diterjemahkan kedalam Bahasa Indonesia, Satoshi Yui menyampaikan bahwa kedatangannya ke Indonesia, khususnya ke Surabaya ini untuk memberikan latihan karate yang asli dari Masutatsu Ōyama, dikenal dengan Mas Oyama.

Kepada para karateka yang menghadiri kegiatan latihan khusus bersama ini, Satoshi Yui juga memberi semangat kepada seluruh anggota Kyokushinkai Indonesia untuk selalu menjaga kerukunan, kebersamaan dan tidak mudah dipecah belah.

“Jangan ada perpecahan, lebih baik menjadi satu. Tapi saya tidak memaksa, bagi yang mau mengikuti latihan bersama,” kata Satoshi Yui.

Disini, lanjut Satoshi Yui, akan diajarkan ilmu beladiri karate Kyokushinkai asli yang diciptakan Mas Oyama.

“Harapan saya, semua yang hadir saat ini, bisa mengikutinya dengan baik dan penuh semangat,” ungkap Satoshi Yui melalui penerjemahnya.

Karateka yang dipanggil Shihan Yui ini juga mengatakan bahwa dirinya
mendapat arahan dari Masutatsu Oyama untuk datang ke berbagai camp pelatihan dan seminar Karate yang ada di luar negeri.

Tujuan utamanya adalah memberikan sistem pelatihan master atau Sosai Matsutatsu Oyama, agar sesuai dengan aslinya.

Dihari pertama Special Training With Satoshi Yui ini, President Perkumpulan Kyokushinkai Indonesia, Dr. KPHA Tjandra Sridjaja Pradjonggo, SH., MH juga memberi semangat kepada 157 karateka sabuk hitam dan sabuk berwarna lain yang hadir.

Kepada para karateka yang hadir, Tjandra Sridjaja Pradjonggo berpesan agar para anggota Kyokushinkai Indonesia tidak mudah diadu domba dan dipecah belah satu dengan yang lain.

” Kita tanamkan dalam diri kita bahwa kita adalah saudara sampai kapanpun,” kata Tjandra Sridjaja, Sabtu (18/11/2023).

Siapapun President Kyokushinkai Indonesia mendatang, sambung Tjandra Sridjaja, harus ditanamkan dalam hati dan pikiran bahwa Kyokushinkai adalah satu.

“Kita adalah satu dalam rajutan keluarga Kyokhusinkai dunia dan apapun yang terjadi kita adalah saudara,” ujar Tjandra Sridjaja.

Usai memberikan sambutan dan semangat pada peserta, Tjandra Sridjaja membuka acara dengan menabuh gong 5X tanda peresmian. (pay)

Related posts

Terdakwa Usman Wibisono Dinilai Ndableg, Banyak Pertanyaan Yang Diajukannya Mendapat Peringatan Majelis Hakim Dan Jaksa Penuntut Umum

redaksi

Saksi Yang Dihadirkan Mantan Suami Pengusaha Cantik Asal Surabaya, Tidak Konsisten

redaksi

Jaksa Suwaskito Masih Diperbolehkan Pegang Perkara

redaksi