surabayaupdate.com
EKONOMI & BISNIS HEADLINE INDEKS

Kisah Seorang Ninayanti Yang Mengajak Generasi Muda Untuk Mencintai Baju Adat Nusantara, Miris Melihat Ketimpangan Kesejahteraan Di Daerah Pakal Dan Benowo

Ninayanti yang mempunyai kepedulian terhadap budaya bangsa dan beberapa daerah di Surabaya. (FOTO : parlin/surabayaupdate.com)

SURABAYA (surabayaupdate) – Hari ini adalah hari berbahagia bagi seorang wanita cantik yang diberi nama Ninayanti.

Advokat yang tak muda lagi namun masih terlihat cantik diusianya dibawah 50 tahun ini, ingin merayakan hari kelahirannya itu dengan mengundang beberapa teman sekolahnya dulu, teman dekat dan teman se-profesinya, yaitu pengacara.

Wanita cantik yang biasa disapa Nina ini, adalah istri seorang perwira tinggi di Angkatan Laut. Ibu satu anak ini berprofesi sebagai seorang pengacara.

Untuk merayakan ulangtahunnya tahun ini, Nina mengundang para sahabat, teman dimasa sekolahnya dulu dan beberapa teman seprofesinya yang jumlahnya sekitar 100 orang.

Namun, bagi para undangan yang mengikuti acara ulang tahun Nina, diwajibkan menggunakan baju batik atau baju adat khas daerah di Indonesia.

Pemilihan tema baju adat nusantara ini, tidaklah tanpa alasan. Ada beberapa alasan mengharuskan para tamu-tamunya mengenakan baju adat atau baju tradisional khas nusantara.

Lebih lanjut Nina menjelaskan, terkait pemilihan baju adat yang harus dipakai para undangan, bahwa saat ini banyak ia dengar bahkan mendapat cerita dari teman-temannya, anak muda Indonesia di era jaman sekarang, tidak tahu baju adat dari suatu daerah di Indonesia.

“Ini sangat miris menurut saya. Jika hal ini didiamkan, maka akan menjadi hal yang tidak mustahil, kecintaan akan baju adat suku-suku di Indonesia, tidak ada lagi” ujar Nina.

Jika hal ini didiamkan dan dianggap sebagai hal biasa, Nina khawatir generasi penerus yang ada didaerah tersebut juga tidak akan mengenal baju adat untuk daerah lain di Indonesia, padahal Indonesia sangat kaya akan keragaman baju adatnya, termasuk budayanya.

Di acara syukuran ulang tahunnya inilah, Nina dan teman-temannya yang masih punya kepedulian untuk melestarikan budaya bangsa khususnya dalam hal baju daerah, dapat dicontoh para generasi muda di jaman sekarang.

“Hanya ingin menumbuhkan kecintaan dan tetap melestarikan budaya bangsa yang begitu beraneka ragam, sehingga tema yang diambil untuk acara ini adalah baju adat nusantara,” papar Nina.

Ada sebuah trik khusus yang diterapkan Nina untuk tamu-tamu undangan yang datang ke acaranya menggunakan pakaian adat.

“Saya memberikan hadiah untuk kategori best dress atau mereka yang menggunakan baju adat atau daerah terunik dan terbaik,” jelas Nina

Menu nusantara pun sengaja disajikan kepada para undangan. Hal itu juga sebagai salah satu bentuk kecintaannya kepada masakan nusantara.

Nina pun berharap, bagi tamu-tamu undangan yang belum pernah mencicipi beberapa menu khas nusantara, dipesta hari ulang tahunnya ini, menu-menu itu bisa dinikmati.

Bukan hanya itu. Nina juga ingin menunjukkan kepada para tamu undangannya, bahwa Indonesia memiliki beraneka ragam masakan dan jajanan yang sangat enak dan tidak terlupakan ketika dinikmati.

Selain ingin ikut melestarikan budaya bangsa melalui pakaian adat dan makanan tradisional khas nusantara, Nina juga menjelaskan tentang kehidupan masyarakat di Surabaya, khususnya Surabaya Barat yang masih membutuhkan perhatian pemerintah kota Surabaya.

Menurut Nina, daerah di Surabaya Barat seperti Tandes dan Benowo, masih perlu sentuhan-sentuhan sosial.

“Didaerah itu, banyak permasalahan hukum yang banyak dijumpai di daerah tersebut, sehingga membuat daerah itu sangat butuh tenaga-tenaga advokat untuk pendampingan hukum dan advokasi yang gratis.

Sebagai seorang pengacara yang sekarang menerjuni dunia politik, Nina ingin mewujudkan itu dengan cara membantu segala permasalahan hukum yang terjadi didaerah Surabaya Barat khususnya Benowo dan Tandes

Advokat cantik asal Surabaya ini juga mengatakan, bahwa dia juga sangat peduli dan menaruh perhatian untuk permasalahan-permasalahan hukum yang berkaitan dengan perempuan dan anak

Dalam hal kegiatan yang berkaitan dengan perempuan dan anak, saat ini kegiatan sosial yang sedang ia lakukan adalah membiayai kehidupan dan kelangsungan sekolah beberapa anak difabel yang menjadi anak angkatnya.

“Ada beberapa anak difabel yang menjadi anak angkat saya. Mereka itu mempunyai keterbatasan fisik. Untuk itu, saya berusaha semaksimal mungkin menanggung semua kebutuhannya setiap bulannya,” ungkap Nina.

Meskipun tidak dilakukan secara periodik, lanjut Nina, misalnya satu bulan sekali atau satu tahun sekali, diusahakan untuk membuatkan sebuah acara bagi anak-anak difabel itu.

Acara yang dimaksudkan itu adalah sebuah acara yang tujuannya untuk memamerkan atau memperkenalkan hasil kerajinan anak-anak difabel, termasuk karya-karya lain yang dilakukan anak-anak angkatnya

“Tujuan saya mengadakan acara untuk anak-anak ini adalah supaya saya bisa lebih dekat lagi dengan anak-anak itu,” ungkap Nina

Kepedulian seorang Nina untuk masyarakat kurang mampu tidak berhenti sampai disini. Beberapa waktu yang lalu, tepatnya sebelum ada wabah Covid-19, ia secara diam-diam membagikan ratusan pasang sepatu untuk anak-anak kurang mampu yang tinggal di bawah jembatan didaerah Karangpilang.

Dan untuk meringankan beban beberapa keluarga yang tidak mempunyai tempat tinggal dan harus memilih tinggal dibawah jembatan sebagai tempat untuk berteduh, Nina juga membagikan paket sembako kepada beberapa keluarga yang tinggal dibawah jembatan itu.

“Awalnya, pada saat terjadi wabah Covid-19, saya membagi-bagikan paket makanan jadi kepada keluarga-keluarga yang tinggal disekitar Jalan Karangpilang dan menjadi korban PHK,” tutur Nina

Seiring dengan semakin ganasnya wabah Covid-19 di negeri ini, sambung Nina, saya kemudian mengajak beberapa komunitas dan organisasi sosial lainnya untuk membantu para korban PHK ini ditengah-tengah kondisi wabah Covid-19

Melihat banyaknya antusias para dermawan dan orang-orang yang ingin membantu meringankan para korban PHK ditengah kondisi wabah Covid-19 ini, rumahnya sampai dipakai sebagai gudang untuk menyimpan beberapa sembako yang hendak dibagikan

Nina secara tegas membantah adanya anggapan bahwa kegiatan sosial atau jiwa sosialnya itu tumbuh semata-mata karena saat ini ia ingin nyaleg atau mencalonkan diri sebagai anggota legislatif

“Kalau nantinya tidak jadi anggota legislatif, saya tidak akan pernah menghilangkan kegiatan sosial seperti yang pernah saya lakukan selama ini,” ujar Nina.

Dan ketika nantinya terpilih sebagai anggota legislatif, lanjut Nina, sumbangan atau bantuan untuk masyarakat kurang mampu atau masyarakat yang benar-benar membutuhkan, akan terkontrol dan benar-benar diperuntukkan bagi mereka yang membutuhkan.

Untuk warga kurang mampu yang menjadi daerah pemilihannya, Nina akan memastikan bahwa bantuan-bantuan dari pemerintah bagi masyakarat tersebut akan tepat sasaran dan tidak boleh diselewengkan. (pay)

Related posts

Henry J Gunawan Ungkap Adanya Rekayasa Heng Hok Soei Dan Teguh Kinarto

redaksi

Akhirnya Terungkap, Siapa Yang Membuang Sabu 3 Kilogram Di Tol Semarang

redaksi

Hakim Pertanyakan Lolosnya Satu Peserta Pesta Sabu Saat Penggerebekan

redaksi